Laporan : Fadli Suaib
Editor : Mahmud Marhaba
TILAMUTA (KP) – Setahun pemerintahan DAMAI di Boalemo, menggambarkan sebuah keprihatinan yang mendalam dari warga masyarakat yang juga merupakan komisaris sebuah media siber, Soewitno Kadji. Dirinya mengungkapkan bahwa dalam setahun terakhir ini, tercatat 2 warga Boalemo terjerat dengan hukum akibat tangan nakal di dunia android.
Hal ini mengundang keprihatinan Soewitno yang akhirnya dirinya harus mengingatkan warga untuk bisa menahan diri dan berpikir jernih saat menyatakan pendapat di dunia media sosial.
“Hal ini sangat disayangkan terjadi yang diakibatkan oleh adanya medsos yang mengundang masyarakt termotivasi meluapkan unek-uneknya tanpa berfikir dalam menyusun kata-kata yang membetuk kalimat, yang mengandung makna dampak negatif terhadap diri mereka,” ungkap Soewitno prihatin. Dampak hukum, tegas Soewitno, dalam hal ini memang tidak dapat dihindari oleh setiap orang, karena disebabkan oleh adanya peraturan perundang undangan nomor 11/2018 tentang Informasi Transaksi Elekronik (ITE) yang menganut ujaran kebencian dan penghinaan terhadap pejabat negara yang dapat diancam dengan hukum publik/delik pidana murni atau delik aduan/privat.
“Maka dengan adanya kesamaan hak setiap warga negara dihadapan hukum, hal ini tidak dapat berlaku secara laxspisialis terhadap siapapun bagi para pelaku. Namun kalau pokok persoalannya (penghinaan) ,korbannya dpt memafkan pelaku, tentu hal ini tdk dpt diproses secara hukum yg berlaku. (Delik aduan),” ungkap Soewitno.
Namun, ujar Soewitno, sikap memaafkan ini yang sering agak sulit untuk diimplemetasikan, mengingat adanya suatu perkataan yang telah mencabik-cabik harkat dan martabat diri setiap orang yang terkena kalimat penghinaan. Walaupun bagi pejabat publik untuk membawa hal ini ke ranah hukum tidak menguntungkan baginya sacara politik. Dan akhirnya hanya korban yang memiliki tingkat kesabaran yang tinggilah yang dapat memaafkan pelakunya dengan cara introspeksi yang dapat melihat sebab akibat atas kejadian suatu permasaalahan dengan bijak.#(KP)
Komentar