Laporan : Tim Kabar Publik (Jarber SMSI), Editor : Mahmud Marhaba
KOTA GORONTALO [KP] – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Gorontalo melakukan Road Show Tokoh , Senin (30 /09/2019). Silaturahim tokoh kali ini kepada 2 tokoh Ormas besar Nahdatul Ulama dan Muhamadiyah yakni Ustaz Raysid Kamaru dan Tokoh Muda Muhamadiyah, Salahudin Pakaya S, Ag, MH.
Kedua Tokoh ini diberikan Reward melalui Sertifikat KNPI Award. Menurut Ketua Terpilih, DPD KNPI Kota Gorontalo, Dita Polapa bahwa silaturahim kepada tokoh-tokoh Ormas sebagai bentuk muhasabah.
“Kita ingin meminta nasehat kepada tokoh tokoh Ormas ini tentang eksistensi KNPI kedepan, juga program-program yang akan dilaksanakan, karena Ormas ini ada banyak badan-badan otonomnya tergabung di KNPI,” ungkap Dita Polapa kepada media ini.
Selain itu kata Dita, pihaknya ingin melanjutkan beberapa program yang masih menjadi warisan lama dibawa nahkoda Ketua lama, Nurhadi Taha, salah satunya Anugerah Kepemudaan KNPI Award.
Pernyataan Dita pun dibenarkan Nurhadi taha, mantan Ketua KNPI Kota yang memilki berbagai terobosan jitu. Menurutnya, program ini merupakan warisan program yang dilanjutkan oleh pengurus baru, karena satu dan lain hal tertunda pelaksanaannya.
“Ini program pengurus lama yang wajib diteruskan oleh pengurus baru, karena program ini merupakan program kunci dari pengurus KNPI Kota yang lama. Alhamdulillah programnya berkesinambungan, dan ini layak dicontoh oleh pengurus sekarang dan masa mendatang,” tegas Hadi demikian dirinya disapa sambil mengatakan jika kegiatan ini sebelumnya juga sudah dilakukan ke beberapa sesepuh KNPI diantaranya Gusnar Ismail, Elnino Mohi, Ketua DPRD Kota Gorontalo Risman Taha.
Ditempat terpisah, Salahudin Pakaya S, Ag, MH menyampaikan terima kasih kepada pengurus KNPI yang mampu menghadirkan program kegiatan yang dapat mengaktifkan dialetika publik.
“Saya sangat berterima kasih atas penghargaan itu, meskipun kategori yang diberikan cukup ideal. Disamping itu saya mengapresiasi upaya KNPI Kota menghadirkan program kegiatan yang dapat mengaktifkan dialektika publik, utamanya proses pembelajaran anak-anak muda dalam mengisi ruang kosong dalam pikiran dan aktifitas mereka, dengan hal-hal yang produktif, konstruktif, dan Progresif,” ungkap Salahudin Pakaya yang juga merupakan kandidat Doktor ini.#[KP]
Komentar