Laporan : Muzamil Hasan
Editor : Mahmud Marhaba
KOTA GORONTALO (KP) – Dari ujung wilayah Provinsi Gorontalo tepatnya Kabupaten Pohuwato, melewati tiga daerah Kabupaten Boalemo, Gorontalo Utara dan Kabupaten Gorontalo. Kirab bendera Pusaka Merah Putih, yang dibawa dan dikawal berbagai organisasi kepemudaan khususnya KNPI Provinsi Gorontalo, Rabu (22/01/2020) siang tiba di Kantor Pemerintah Kota Gorontalo.
Selanjutnya dilepas secara formal oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Dr. Ir. Ismail Madjid, melalui penyerahan kepada Ketua KNPI Kota Gorontalo.
Menurut Ismail, 23 Januari adalah awal kemerdekaan Gorontalo pada tahun 1942. Momentum peringatan sejarah panjang ini, bukan hanya seremonial belaka dalam memperingati perjuangan para pahlawan dan masyarakat Gorontalo, melawan penjajah.
Tetapi kata Sekot, bagaimana seluruh masyarakat Gorontalo khususnya di Kota Gorontalo, memaknai kemerdekaan itu pada kehidupan sehari-hari. Menjaga persatuan dan kesatuan, kerukunan, keharmonisan dalam menjadikan daerah lebih baik.
“23 Januari sangat bersejarah bagi kita semua, sehingga melalui kirab ini kita bisa menelusuri bagaimana perjuangan Nani Wartabone, serta pejuang lain yang memproklamirkan Gorontalo sebagai daerah yang merdeka dari penjajahan. Dan Kirab ini, menunjukkan bahwa betapa berat perjuangan para pahlawan, dalam meraih kemerdekaan, sehingga kegiatan ini tentunya bisa memotivasi kita semua,” ujar Ismail.
Sedikit menceritakan sejarah pejalanan 23 Januari.
Ismail jelaskan bahwa, Nani Wartabone saat itu sudah berpikir tentang nasionalisme yang telah terbentuk. Artinya, dengan semangat nasionalisme yang tinggi, almarhum Nani Wartabone bersama rekan-rekannya mampu memerdekakan bangsa ini dari penjajah, dengan kondisi teknologi yang tidak secanggih sekarang.
“Ini tentunya patut kita contohi, dimana Indonesia belum meredeka, tetapi Gorontalo sudah merdeka. Artinya, orang-orang Gorontalo dulu itu, cara berpikirnya sudah maju, sehingga mampu memerdekakan Gorontalo pada tahun 1942,” ungkap Ismail.
Ditambahkan alumninGakultad Pertanian Unsrat ini, tidak sedikit tokoh-tokoh Nasional yang dikenal dunia. Seperti Presiden B.J Habibie, kemudian Jhon A. Katili, dan dari sisi bahasa ada H.B Yasin. Nah diera sekarang kata Ismail, Gorontalo masih berjaya baik ditingkat Nasional dan Dunia. Karena begitu banyak tokoh-tokoh Gorontalo dipercayakan negara dan masyarakat, menduduki jabatan yang strategis di tingkat pusat.
“Ini artinya, menjadi motivasi bagi kita semua, dan marilah kita semarakkan peringatan 23 Januari sebagai momentum yang sakral,”tutup Ismail.#(KP/HMS).
Komentar