Laporan : Tim SMSI Gorontalo
Editor : Mahmud Marhaba
BOALEMO (KP) – Guna menanggapi berbagai tudingan dari Masa Aksi yang disebut Gerakan 219, Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo, kembali menggelar Konferensi Pers bertempat di ruang Vikon Room Kantor Bupati Boalemo, Jumat (21/09/2018).
Konferensi Pers yang dipimpin langsung Oleh Assisten II, Mus Moha ini, menghadirkan Juru Bicara Pemda Hendra Saidi, Kepala Bagian Humas Ulkia Kiu, dan Kepala Dinas Kominfo, Sahril Mointi.
Dalam kesempatan tersebut Mus Moha Selaku Asisten II menjelaskan kepada awak media mengenai Bupati Boalemo yang saat itu tidak berada di tempat ketika masa aksi ARM berorasi di depan kantor Bupati, Mus Moha mengatakan bahwa pada saat itu juga Bupati menghadiri agenda yang cukup penting.
“Beberapa hari ini kita memang sedang menjalani adanya penyampaian aspirasi dari Masyarakat yang ditujukan kepada Pemerintah Daerah, sehingga kami yang hadir pada malam hari ini, dengan padatnya berbagai agenda Pemerintah Daerah, pada saat terjadi demo itu Pak Bupati sedang menghadiri dan sekaligus mengukuhkan Anggota BPD se-Kabupaten Boalemo yang dilaksanakan di Putra Tunggal, dan itu merupakan Agenda yang cukup penting bagi Pemda.”
Terkait dengan aksi ARM 219, Mus Moha mengatakan jika ada beberapa penyampaian yang sudah menyerang pribadi seseorang, maka kami serahkan ke yang bersangkutan.
“Pemerintah Daerah mengambil suatu kesimpulan dalam melakukan suatu tindakan, tentunya harus berdasarkan pemikiran yang matang dengan komperensif. Demikian pula soal isu isu yang tengah berkembang, adanya beberapa pribadi yang diserang, kami serahkan ke masing-masing pribadi yang memang disebutkan masa aksi ini. kita akan kaji lebih jauh termasuk persoalan Nonjob. Kita juga ada tim yang sewaktu-waktu jika dimintai keterangan. Kami dari Pemda tentunya akan menjawab semua tudingan, sepanjang melalui suatu mekanisme dan jalur yang resmi.” Mus Moha
Sementara itu, Kabag Humas Boalemo Ulkia Kiu mengatakan bahwa Bupati Boalemo merespon Positif terkait tuntutan maupun masukkan dari rekan-rekan Aliansi Rakyat Melawan 219. Dengan harapan, hal ini akan berakhir dengan damai.
“Setelah mencermati tuntutan Aksi 219, kami langsung melakukan koordinasi dengan Bupati, secara umum Beliau berpesan, lebih khusus bagi kami ASN, supaya lebih fokus pada tugas dan tanggung jawab masing-masing dan rencana kerja yang telah disepakati melalui penjabaran 14 Program Unggulan. Bupati merespon Positif berbagai tuntutan maupun masukkan dari rekan-rekan Gerakan Aksi 219 apa pun itu, dengan harapan hal ini akan berakhir dengan damai. Artinya apa pun yang disampaikan oleh aksi 219 itu, yang nantinya akan berimbas pada tugas DPRD, maka Pemerintah sudah siap dengan segala sesuatu, menyangkut segala pertanyaan, tinggal menunggu proses sebagaimana mestinya, sesuai tuntutan yang telah disampaikan Oleh Para Aksi.” Ungkap Ulkia.
Hal senada juga disampaikan kepala dinas Kominfo Syahril Mointi, ia menjelaskan bahwa ini adalah sebuah proses pendewasaan pemerintah.
“Kabupaten Boalemo itu sudah berumur 19 tahun dengan kondisi kekinian yang sedang aktual saat ini, oleh pak Bupati itu dianggap adalah sebuah proses pendewasaan menuju Bagaimana Boalemo maju ke depan. Oleh karena itu Bupati melalui beberapa SOPD. Dinamika yang sedang berlangsung saat ini adalah sebagai evaluasi bagi pemerintah daerah ketika dalam satu perjalanan. Penyampaian pendapat Oleh Massa Aksi, bagi kami Pemerintah Daerah masih dalam batas-batas yang Normative, sepanjang semua unsur yang merupakan rujukan, atau referensi daripada dasar peraturan perundang-undangan dapat terpenuhi.” Tutup Sahril.#SMSI
Komentar