Laporan : Tim Kabar Publik
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO (KP) – Civitas Akademika Universitas Negeri Gorontalo (UNG) saat ini sedang melakukan pesta demokrasi pemilihan Rektor UNG periode 2018-2022. Setelah Syamsu Qamar Badu memimpin 2 periode ini, kini kursi itu harus ditinggalkan dan sedang diperebutkan oleh kader terbaik di kampus Merah Maron.
Proses perekrutan Bakal Calon Rektor UNG telah ditetapkan melalui rapat Senat Perguruan Tinggi yang dipimpin langsung oleh Rektor Samsu Qamar Baru yang dikenal dengan sebutan SQB pada Senin, 10 September 2018 beberapa waktu lalu, cukup alot. Pasalnya, sebelum menetapkan nama bakal calon yang akan diloloskan dari 6 bakal calon yang mendaftar ke Panitia, nama Eduart Wolok cukup ramai dibicarakan dalam ruang sidang itu.
Eduart Wolok yang menurut Panitia Pemilihan Rektor UNG telah dinyatakan lolos berkas, sempat dipersoalkan oleh para anggota Senat terkiat dengan dugaan kasus korupsi serta mempertanyakan keabsahan gelar Doktor dan proses perkuliahannya.
Rektor UNG yang saat itu memimpin Rapat Senat mengingatkan kepada anggota Senat untuk tidak gegabah menyimpulkan seseorang bersalah atau tidak.
“Jangan melampaui kewenangan penegak hukum. Jika hanya mengatakan kata orang, ini menyangkut nama dan martabat seseorang,” ungkap Rektor menjawab pertanyaan salah seorang anggota Senat saat itu. Bahkan Rektor menantang orang tersebut untuk melaporkan ke penegak hukum jika hal itu benar.
“Laporkan jika Saudara memiliki data dan itu benar,” tantang Rektor sambil mengingatkan bahwa tidak baik hanya mengatakan orang bilang tanpa dikaji kebenarannya.
Tak menunggu waktu lama, sebelum Azan Dhuhur berkumandang, Rektor mengetuk palu sidang dan menetapkan 6 Bakal Calon Rektor UNG yang kemudian dilanjutkan dengan pemilihan nomor peserta Balon Rektor UNG Periode 2018-2022.
Hasilnya, Dr. Abd Hafiz Olii, S.Pi., M.Si mendapat nomor urut satu, diposisi kedua ditrmpati mantan Wakil Rektor II, Dr. Eduart Wolok, ST., MT sementara Prof Dr. Yulianto Kadji, M.Si berada di nomor tiga, disusul peserta yang satu-satunya wanita Prof. Dr. Ani M. Hasan, M.Pd pada urutan keempat, Wakil Rektor II UNG saat ini yang ikut bursa Balon UNG Prof Dr. Mahludin H. Baruadi, MP berada di nomor urut Lima, dan yang berada pada nomor buntut adalah Mantan Rektor Universitas Gorontalo, Prof. Dr. Hariadi Said, MS.
Rektor UNG, Syamsu Qamar Badu usai memimpin rapat Senat tersebut kepada wartawan mengatakan bahwa dirinya mengharapkan agar Pemilihan Rektor UNG kali ini benar-benar dilakukan secara demokrasi. Jangan ada yang saling menzolimi satu dengan yang lain, jangan pula memasukan kepentingan politik di kampus ini.
“Saya berharap pemilihan Rektor menjadi contoh demokrasi yang baik di provinsi Gorontalo. Jangan ada intimidasi, pembunuhan karakter, penzoliman dalam pemilihan Rektor ini,” ungkap SQB dengan penuh keprihatinan.
Dirinya berharap agar semua mekanisme yang ada dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika ada yang teridikasi hukum dan dengan sengaja disebarkan, silahkan dilaporkan dan diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“Toh, yang akan memverifikasi adalah tim dari Kemenristek, merekalah yang akan menetukan seseorang lolos atau tidak dalam proses tersebut karena didalamnya sudah koplit dengan kehadiran, BPK, Ombusmen, Kehakiman, Kejaksaan dan unsure lainnya,” tegas SQB penuh harap.#(KP)
Komentar