Peringatan Hari Otonomi Daerah ke XXV Tahun 2021 di Lima Puluh Kota

LIMA PULUH KOTA206 Dilihat

Lima Puluh Kota (kabarpublik.id)- Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo yang diwakili Sekretaris Daerah Lima Puluh Kota Widya Putra, M.Si bersama jajaran
Forkopimda menghadiri Puncak Peringatan Hari Otonomi Daerah ke XXV Tahun 2021, yang digelar secara virtual di Aula Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Sarilamak. Senin, (26/4/2021).

Dengan tema “Bangun Semangat Kerja dan Tingkatkan Gotong Royong di Masa Pandemi Covid-19, untuk Masyarakat Sehat, Ekonomi Daerah Bangkit, dan Indonesi Maju”, kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, dalam menjalankan otonomi daerah (otda) agar berkualitas dibutuhan kepemimpinan yang adaptif dan berorientasi pada pemecahan masalah dengan selalu menyesuaikan dirinya terhadap perubahan dan keadaan baru

“Pelaksanaan otonomi daerah yang berkualitas membutuhkan kepemimpinan adaptif. Mampu menghadapi berbagai situasi serta cepat dan tepat dalam bertindak,” ujar Wapres Ma’ruf

Lebih lanjut Wapres Ma’ruf Amin mengatakan penyelenggaraan otonomi daerah merupakan bentuk pengakuan pemerintah pusat terhadap kemandirian daerah guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat untuk mencapai tujuan peningkatan kesejahteraan.

Melalui kebijakan otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki keleluasaan menyelenggarakan pemerintahan sendiri atas dasar prakarsa, kreativitas, dan peran serta masyarakat, dalam rangka mengembangkan dan memajukan daerahnya.

“Peringatan Hari Otonomi Daerah saat ini menjadi momentum yang tepat untuk melihat kembali dinamika dan tantangan yang dihadapi pemerintahan daerah di masa yang akan datang,” pungkas Wapres Ma’ruf Amin dalam arahannya pada acara peringatan otonomi daerah itu.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengatakan setelah otonomi daerah (otda) diberlakukan 25 tahun di Indonesia, masih saja terjadi sejumlah kekurangan. Salah satunya, masih ada beberapa daerah yang tidak mandiri atau bergantung pada dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) dari pemerintah pusat.

“Kenyataannya setelah 25 tahun, masih banyak daerah yang sangat tergantung dari transfer pusat,” ujar Tito dalam peringatan Hari Otda ke-25 yang disiarkan secara daring tersebut

Namun, kata Tito, ada juga beberapa daerah yang PAD-nya meningkat bahkan melebihi dari transfer pusat. Kemudian, daerah itu memiliki sumber-sumber pemasukan lainnya seperti dari pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Kemudian, dari pemberlakuan otonomi daerah, timbul euforia pengajuan daerah otonomi baru (DOB). Menurut Tito, ada satu kabupaten yang daerahnya tidak mencapai 15 ribu penduduk tetapi ingin memecah wilayah menjadi daerah otonomi baru.

Padahal, kata Tito, pembentukan DOB memerlukan biaya yang sangat tinggi. Biaya untuk membentuk pemerintahan baru, biaya membangun infrastruktur, melakukan rekrutmen pegawai, dan lain-lain.

“Oleh karena itu, ke depan kami kira otonomi daerah ini perlu terus kita lanjutkan untuk memberikan ruang berinovasi. Silakan rekan-rekan kepala daerah berinovasi, berkreasi, terutama untuk meningkatkan pendapatan asli daerah agar lebih mampu untuk mandiri,” tutur Tito.

Usai acara pelaksanaan puncak peringatan Hari Otonomi Daerah ke XXV Tahun 2021, yang digelar secara virtual itu, Bupati Lima Puluh Kota yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Lima Puluh Kota, Widya Putra, M.Si mengatakan, sesuai dengan Tema peringatan Hari Otonomi Daerah XXV Tahun 2021, Bangun Semangat Kerja dan Tingkatkan Gotong Royong di Masa Pandemi Covid-19, untuk Masyarakat Sehat, Ekonomi Daerah Bangkit, dan Indonesia Maju, Lima Puluh Kota akan fokus terhadap masalah covid 19 serta pemulihan ekonomi.

“Kita melihat momentum peringatan Hari Otda ke-25 ini, adalah tantangan bagi kita semua, untuk keluar dari dampak sosial dan dampak ekonomi pandemi Covid 19,” pungkasnya.

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar