Masyarakat Desa Akelamo Keluhkan Proyek Jembatan Yang Di Tender PT. Buli Bangun

HALSEL – Maluku Utara [KABARPUBLIK.ID] – Masyarakat Desa Akelamo Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel ) provinsi Maluku Utara,keluhkan Dua proyek jembatan dari PT Buli Bangun yang dikerjakan di tahun 2019, kini sudah mulai rusak akibat terjadi pengikisan air.

Pasalnya, proyek yang di bangun hanya asal-asalan saja, karena yang dikerjakan hanya penyusunan batu begitu saja tanpa ada campuran spesi untuk memperkuat proyek tersebut.

“Sesuai dengan kejadian yang ada, pada saat terjadi hujan deras proyek tersebut akan tidak bisa tahan, kalau hanya cuman menyusun batu begitu saja. Kalau pun kita pakai spesi pun lama kelamaan akan tetap rusak, apa lagi hanya disusun batu begitu saja, kalau memang itu batu alami langsung di situ tidak jadi persoalan,” ungkap Kepala Desa Akelamo Ferdi Raupasi, saat di konfirmasi awak media melalui telepon seluler, Minggu (18/04/2021).

Kata Kades, secara kekuatan ketika terjadi hujan deras dan banjir akan cepat sekali rusak, “baru bukan hanya banjir saja, tapi juga terjadi pengikisan air laut lagi, nah air laut ini lebih gila, ketika di saat di bulan-bulan tertentu yang biasanya jaga terjadi air pasang yang cukup kuat, maka terjadi pengikisan yang sangat kuat dan cepat rusakan,” ujarnya.

Lanjut Kades, kita lihat proyek susunan batu tersebut sudah mulai runtuh, maka kami sebagai pemerintah desa dan masyarakat Desa Akelamo  menilai bahwa proyek  yang dikerjakan PT Buli Bangun hanya asal-asalan saja, karena ini pun menjaga jangan sampai terjadi hujan deras  dan air mengalir kuat maka akan cepat rusak.

“Jadi saya kira kami dari pemerintah Desa dan masyarakat tidak bersepakat dengan pembuatan proyek seperti itu, kami lebih sepakat lebih baik dibuat swering agar lebih memperkuat dasarnya ,”

Pihaknya berharap agar lebih perkuat lagi dasarnya, dirinya pun menawarkan kalaupun boleh di buat swering saja agar lebih perkuat proyek tersebut.

“Harapan saya harus lebih diperkuat lagi, minimal harus  di swering lalu di bawahnya itu langsung di cor saja, jangan sampai terjadi pengikisan air maka akan  cepat rusak,” harapnya.

Kades pun menambahkan, bahwa saat ini pun sudah mula rusak, karena menurutnya tidak ada penahannya.

“Ini sudah mulai rusak, karena tidak ada penahan sama sekali, kami berharap itu harus di rubah lah, jangan seperti itu,” tutup Kades.

Perlu diketahui, hingga berita ini di publish, pihak kontraktor maupun pengawas proyek tidak bisa di hubungi.#[KP] 

Laporan : Iswadi

Editor     : YR

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar