Laporan : Tim Kabar Publik (JMSI)
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO [KP] – Pasca keputusan kontroversial Direksi PDAM Kota Gorontalo menaikan tarif air yang kemudian dibatalkan, ternyata perusahaan daerah itu masih dikepung masalah serius. Apa pasalnya? Menurut Koordinator Gorontalo Corruption Watch, Deswerd Zougira, sudah dua tahun lebih korporasi yang mengelolah bisnis basah itu dipimpin oleh Dirut dengan status Pelaksana Tugas (Plt). Padahal, lanjut dia, sesuai Paraturan Mendagri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum, masa tugas Pelaksana Tugas Direktur hanya enam bulan.
Masih menurut Deswerd, sebenarnya sejak Oktober 2018 silam sudah ada penetapan hasil seleksi pengisian jabatan Direktur PDAM Kota Gorontalo. Sudah ada tiga nama yang ditetapkan Panitia seleksi yakni Riflan Kunu, Lucky Paudi dan Irwan M.A Baculu tapi entah kenapa belum juga dilantik.
Terakhir, kata advokat ini, DPRD Kota Gorontalo dalam Rapat Gabungan Komisi dengan Pemkot serta pihak PDAM 6 April lalu telah membuat kesepakatan diantaranya meminta Walikota segera melantik Dirut PDAM hasil seleksi. Tapi lagi-lagi sudah dua pekan berlalu belum juga ada tanda-tanda akan dilantik.
DPRD pun telah melayangkan surat hasil rapat bersama Pemda dan PDAM kepada Walikota yang merekomendasikan 3 hal, diantaranya meminta agar Walikota segera melantik Direktur baru.
Diketahui, Plt Direktur PDAM Kota Gorontalo, Isman Darise sebelumnya telah 2 periode berturut-turut menjabat Direktur di Perusahan Daerah milik Pemerintah Kota Gorontalo. Dan, dalam perjalananya, Walikota menetapkan Isnan sebagai Plt PDAM sambil menunggu pelantikan Direktur yang baru karena masa jabatan Direktur sudah berakhir.
“Saya tahu Dewan akan membentuk Pansus atau Panja PDAM, tapi saya tidak yakin. Saya lebih berharap walikota bisa segera melantik Direktur hasil Tim Seleksi sebagai bentuk ketaatan terhadap aturan. Dalam sejarah PDAM ini mungkin pejabat Direktur sementara paling lama, kedengarannya jadi tidak pas”, kata Deswerd.
Nah, apakah Walikota mau segera melantik, kita lihat saja nanti.#[KP]
Komentar