Laporan : Jumadi (JMSI)
Editor : Mahmud Marhaba
CIMAHI [KP] – Selama bulan Maret 2020 DPRD Kota Cimahi menghabiskan anggaran Rp 6,9 Miliar lebih untuk perjalanan dinas (Perjadin) luar daerah, padahal pada 15 Maret 2020 Presiden Jokowi telah memberlakukan kebijakan social distancing untuk mencegah Pandemi Covid-19 dengan menginstruksikan agar warga melakukan aktivitasnya seperti bekerja, sekolah dan kuliah dari rumah.
Serapan anggaran perjadin luar daerah DPRD Kota Cimahi selama bulan Maret 2020 sebesar Rp. 6.975.020.118,- dari rencana anggaran sebesar Rp. 49.937.717.000,- Tahun Anggaran 2020.
Temuan tersebut berdasarkan kajian atas dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi yang dilakukan

Peneliti Senior Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Jawa Barat, Nandang Suherman.
“Serapan bulan Maret oleh DPRD untuk perjalanan dinas itu sangat bertentangan dengan seruan stay at home dan work from home dan tidak logis. Masa sih menyedot anggaran sebesar itu? perjalanan kemana saja, untuk berapa lama, dalam keperluan apa? ditengah teknologi informasi bisa membantu mencari informasi, kok ini masih seperti abad 20-an,” paparnya.
Jika melihat dari rincian kegiatannya, kata Nandang, anggaran perjadin itu untuk Kunjungan Kerja, Pembahasan Perda, Desiminasi Informasi, Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota, Penyusunan Rencana Kerja serta Rapat Alat Kelengkapan DPRD Kota Cimahi.
“Jadi sangat keterlaluan sekali, disaat pemerintah sudah menyerukan dan menghimbau untuk Cicing di Imah (Dirumah Saja, red.), DPRD mah masih melakukan aktivitas keluar daerah”, pungkasnya.
Dilain pihak ketua Badan Anggaran (Bangar) yang juga Ketua DPRD Kota Cimahi, Achmad Zulkarnain saat dikonfirmasi mengarahkan masalah tersebut ke Sekretaris DPRD (Sekwan) Kota Cimahi.
“Ke Sekwan aja konfirmasi nya”, balasnya singkat saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (14/04/2020).
Diketahui anggaran perjadin Pemerintah Daerah Kota Cimahi sebesar Rp 68 Miliar merupakan yang terbesar se-Jawa Barat. Adapun jumlah anggota DPRD Kota Cimahi 45 orang, terdiri dari tiga kecamatan dengan populasi penduduk sekitar 600 ribu jiwa. #*[KP]
Komentar