Laporan : Endang Suherli (JMSI)
Editor : Mahmud Marhaba
BANDUNG [KP] – Sektor Pendidikan Menjadi Imbas warga sekolah guru, siswa dan orang tua/ wali. Diberlakuknya PSBB hingga Kegiatan belajar mengajar menjadi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) secara daring. Guru Honorer terimbas pengeluaran dan penggunaan perangkat daring yang secara ekonomi dan infrstruktur belum memadai di tambah gaji sertfikasi dan honor guru yang terkadang dibayarkan 2-3 bulan sekali dengan nominal tidak mencukupi selama sebulan, khususnya guru yang belum tersertifikasi yang nyambi dengan usaha lain.
Dewi Sartika, Kadisdik Jabar akan mempercepat penyaluran dana BOS yang biasanya Triwulan sekali.
“Anggaran BOS sudah masuk di rekening para Kepala Sekolah. Kami sedang memverifikasi dan mulai mencairkan bantuan BPMU dimana masing-masing siswa dapat anggaran 550.000 pertahun khusus untuk sekolah-sekolah swasta penerima BPMU. Saat ini belum semua persyaratannya lengkap. Bagi yang sudah lengkap kita segera ajukan, sementara yang belum lengkap kita lakukan percepatan. Sehingga denganya BPMU ini juga bisa mengurangi beban sekolah untuk membayar para guru honorernya,” ujarnya.
Selain itu Dewi Sartika menambahkan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan para kepala sekolah.
“Kita koordinasikan dengan masing-masing kepala sekolah untuk anggaran yang sudah kami siapkan. BPMU ini kita segerakan pencairannya. Untuk guru-guru honorer, bayaran perbulan kita lakukan percepatannya sehingga tidak terlambat. Dengan honorer yang ada di sekolah negeri melalui para kepala sekolahnya ke MKKS dan melalui KCD, yang swasta juga demikian yakni melalui Ketua Yayasan mengajukan percepatan. pencairannya kami usahakan langsung satu tahun, sebagai bahan untuk para sekolah memfasilitasi biaya operasional sekolah-sekolah,” tegasnya kepada media ini.
Dalam wawancaranya bagaimana terkait statement gubernur jabar akan mendapatkan bantuan untuk warganya sebanyak Rp. 500.000.
“Itu bagi yang awalnya punya masukan harian , tapi karena Covid sehingga sudah tidak punya lagi untuk harian. Untuk guru-guru honorer yang bermasalah, dicoba daftar di RW nya masing-masing nanti yang verifikasinya RT dan RW masing-masing sehingga mereka itu tahu kondisi yang sesungguhnya masih dalam koordinasi dan memang tidak khusus untuk guru-guru yang secara bulanan mempunyai penghasilan,” kata Kadisdik Jabar.
Ditambahkannya, dana Bos akan diluncurkan pada akhir April dengan perubahan Juknis yang memungkinkan untuk membayar guru-guru non ASN yang tidak terbayarkan dalam bos selama ini, kemungkinan pembayaran mulai bulan April atau Mei.
“Kepada para guru honorer diharapkan untuk bersabar, kita lagi terus lembur, hari ini sekitar 90 miliar kita akan cairkan bagi daerah yang administrasinya sudah lengkap,” kata Dewi Sartika. #[KP]
Komentar