Laporan : Yadi / Editor : YR
MALUKU UTARA [Kabarpublik.id] – Plh. Kepala SMK Negeri 3 Kota Ternate bersama guru kreatif, Kepala Jurusan Desain Visual, Wakil Kepala Sekolah Kurikulum, dan Wakil Kepala Sekolah Hubungan Industri mengikuti Teaching Factory (TEFA), bertempat di SMK Negeri 1 Kota Ternate
Teaching Factory dengan skema pengimbasan bagi SMK yang diikuti itu untuk mendapatkan peningkatan pemahaman konsentrasi keahlian Desain Komunikasi Visual atau DKV agar siswa memiliki kompetensi yang selaras dengan industri ketika diberikan pembelajaran di sekolah
Plh. Kepala SMK Negeri 3 Kota Ternate, Muhamad Djisman Ohoiyuf saat dikonfirmasi di sekolah mengatakan, TEFA ini adalah sebuah model pembelajaran yang membawah suasana industri dengan sistem kerja ke sekolah.
“Sehingga diharapkan setelah siswa tamat atau selesai dari sekolah sudah memiliki bekal kompetensi untuk masuk ke dunia kerja. TEFA ini diikuti selain saya juga guru kreatif, Kepala Jurusan Desain Visual, Wakasek Kurikulum, dan Wakasek Hubungan Industri,” ucapnya kepada media ini di sekolah, Jumat (1/11/2024).
Ia menyebut, kegiatan ini diikuti II tahapan, mulai dari tahapan orientasi model perencanaan hingga evaluasi. Diharapkan setelah dari agenda TEFA ini bisa mengimbaskan ke jurusan-jurusan lain yang belum melakukan penerapan TEFA.
Sementara itu, Suhendro, Guru Produktif SMK Negeri 3 Kota Ternate menambahkan, program TEFA yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 ini melibatkan tiga sekolah di Maluku Utara, salah satunya SMK Negeri 3. TEFA dengan skema pengimbasan ke SMK ini lebih fokus pada DKV.
“Kedepan diharapkan menghasilkan prodak- prodak unggulan dari hasil konsentrasi keahlian DKV. Karna itu, kami sebanyak 7 orang dilibatkan dalam kegiatan TEFA pengimbasan ini. Kami berencana kedepan akan mencoba membuat prodak namanya Tote Backpack,” sebutnya.
Suhendro menjelaskan, Tote backpack ini adalah tas jinjing yang akan di desain secara khusus sebab di SMK 3 ada jurusan Tata Busana. Dengn harapan kedepan bisa ada kolaborasi antar jurusan. TEFA ini diikuti II tahapan, mulai dari orientasi model perencanaan hingga evaluasi.
Selain evaluasi juga ada monitoring akhir untuk sejauh mana program TEFA pengimbasan ini berjalan dan mampu direalisasikan dalam waktu dekat ini. Untuk itu dikatakan, TEFA yang model pembelajaran berorientasi kepada siswa ini diharapkan prodak yang dibuat ini dari TEFA.
“TEFA ini kan difokuskan kepada siswa yang menjadi sentral utama proses pembelajaran sehingga siswa kedepan memiliki kompetensi yang berlandaskan pada SKKNI. Kita disini kebetulan fokus pada unit kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa dari SKKNI,” ucap Suhendro yang juga Kepala Bengkel DKV.
Komentar