Laporan : Ifan Saluki
Editor : YR
GORONTALO [kabarpublik.id] – Selama 23 tahun sejak Provinsi Gorontalo terbentuk, sektor pertanian telah menempati porsi terbesar dalam menggerakkan perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi share PDRB pada sektor ini di kisaran 35-39%. 10 tahun ke depan pertanian diproyeksikan masih akan terus menjadi tumpuan hidup masyarakat Gorontalo dalam menopang ketahanan pangan dan suplai bahan baku industri.
Hal ini diungkapkan Plt. Asisten Bidang Administrasi Yosef P. Koton, saat mewakili Pj. Gubernur membuka forum konsultasi publik penyusunan dokumen rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan (RAD-KSB) tahun 2024-2026, Rabu (11/9/2024).
“Sektor ini juga memiliki posisi strategis dalam memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat Gorontalo, khususnya selama masa pandemi dan pemulihan Covid-19,” kata Yosef P. Koton.
Ditambahkan Yosef, sektor pertanian telah menjadi penyangga bagi masyarakat yang tidak mampu melanjutkan pendidikan, yang tidak terserap oleh dunia usaha dan industri serta yang terkena PHK. Data BPS tahun 2022 menunjukan bahwa sektor pertanian telah menyerap tenaga kerja berusia 15 tahun ke atas sebesar 33,26%.
Sementara itu menurutnya, terkait penyusunan rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan ini, menjadi sangat krusial dalam menetapkan arah kebijakan dan langkah strategis untuk mengelola sektor ini dengan bijaksana.
Dalam proses penyusunan RAD ini, ditekankan pentingnya partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan. Konsultasi publik yang dilakukan ini adalah wujud nyata dari komitmen bersama untuk melibatkan semua pihak dalam merumuskan kebijakan yang tepat.
Adapun menjadi Narasumber dari kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Aston Kota Gorontalo ini adalah perwakilan dari Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian. Hadir pula pelaku usaha sektor industri sawit, dan organisasi masyarakat sipil/LSM.
Komentar