Laporan : Tim Kabar Publik (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba.
GORONTALO [KP] – Hasil keputusan Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo untuk menggelar wisuda secara tatap muka mendapat kritikan bahkan secara keras ditantang salah seorang dosen dilingkungan kampus tersebut.
Hal ini terungkap saat Dr. Sahmin Madina, M.Si berbincang dengan wartawan media ini, Jumat, 25 September 2020. Meski disadarinya, wisuda merupakan sesuatu yang dinantikan, bukan hanya di satu perguruan tinggi atau universitas saja, tetapi oleh mahasiswa dan keluarga wisudawan.
Kritikan ini sangat mendasar karena Negara bahkan dunia saat ini sedang dilanda Corona Virus yang sangat mengancam keselamatan manusia dari semua jenis usia. Apalagi, beberapa kampus telah melakukan wisuda secara online.
Sahmin pun memaklumi dimana disetiap akhir tahun akademik, Perguruan Tinggi atau Universitas selalu mengagendakan kegiatan wisuda bagi mahasiswa yang telah lulus.
Namun dirinya mengingatkan kembali untuk bertindak bijak dalam memutuskan pelaksanaan wisuda secara tatap muka yang dilaksanakan, Senin dan Selasa, 28-29 September 2020 mendatang. Ini sangat beralasan karena mengingat dua pekan kemarin telah terjadi claster kampus Covid 19 di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, sehinga lahirlah perbedaan pandangan yang berbuntut kritikan pedas Sahmin atas keputusan Rektor IAIN Sultan Amai.
“Mungkin saya dianggap terlanjur khawatir, tapi ini adalah hal penting untuk keselamatan kesehatan bersama ditengah pendemi Covid, serta pikiran banding saya sebagai bentuk kritikan dan saran untuk jalan terbaik, karena tidak ada yang bisa menjamin dalam teknis pelaksaanaan Wisuda bahwa siapa dan dari mana peserta Wisuda bisa dijamin tidak terpaparnya Covid 19, meski panitia telah melakukan standar protkol kesehatan Covid 19,” kata Sahmin Madina kepada media ini. Namun, dirinya pun sangta berharap agar wisuda berjalan lancar dan tidak ada yang terpapar Covid 19.#[KP]
Komentar