JAKARTA (kabarpublik) — Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, membuka ruang kerja sama seluas-luasnya antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) DKI Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Pramono saat menghadiri acara Pengukuhan dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) IKA PMII DKI Jakarta periode 2025–2030 di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (31/10/25).
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus IKA PMII DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka diri seluas-luasnya untuk berkolaborasi dengan IKA PMII,” ujar Pramono.
Dalam kesempatan itu, Pramono juga menyinggung soal pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat yang berdampak pada turunnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta dari Rp95 triliun menjadi Rp81 triliun.
Meski terjadi pengurangan, ia menegaskan program-program prioritas seperti pendidikan dan kesejahteraan sosial tidak akan terganggu. Pramono menyoroti pula meningkatnya gini rasio atau kesenjangan sosial di Jakarta yang perlu segera diatasi.
“Gini rasio yang naik menandakan masih banyak warga yang butuh dukungan untuk bisa melanjutkan pendidikan. Karena itu, Pemprov tetap melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU),” jelasnya.
Selain itu, Pramono memastikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN di lingkungan Pemprov DKI tetap diberikan penuh guna menjaga semangat kerja aparatur dalam situasi fiskal yang menantang.
Sementara itu, Ketua IKA PMII DKI Jakarta, Syarifuddin Syalwani, menyambut positif ajakan kolaborasi tersebut.
“Keluarga besar PMII siap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebagai bagian dari penguatan organisasi, IKA PMII DKI Jakarta juga meluncurkan Yayasan Kader Mandiri Jakarta untuk mengelola dana abadi serta mendukung kegiatan kaderisasi. Selain itu, mereka mendirikan PT Inosa Inovasi Kader Nusantara, yang bergerak di bidang teknologi informasi dan layanan internet publik.
Syarifuddin turut mengapresiasi kepemimpinan Pramono yang dinilai membawa perubahan positif bagi Jakarta. “Beliau memahami betul kondisi masyarakat Jakarta dan menghadirkan berbagai program yang menyentuh kebutuhan rakyat, termasuk hiburan rakyat yang kembali dihidupkan,” tuturnya.
