Laporan : Ifan Saluki
Editor : YR
GORONTALO [kabarpublik.id] – Pemerintah Kota Gorontalo menambah kembali kuota penerima Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) sebanyak 10.000 kuota bagi masyarakat pekerja informal rentan.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Gorontalo Marten Taha usai menghadiri Rapat Koordinasi Program dan UKM Kota Gorontalo tentang Kepesertaan Jamsostek, di Kota Manado, Rabu (06/09/2023).
“Ini bentuk komitmen Pemerintah Kota Gorontalo dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja di Kota Gorontalo,” Ucap Marten Taha.
Marten menyebutkan, bahwa saat ini total keseluruhan kepesertaan pekerja yang telah didaftarkan pada Program Jamsostek oleh Pemerintah Kota Gorontalo melalui APBD, sudah berjumlah 17.188 peserta.
Para peserta ini kata Marten, terdiri dari 2650 Tenaga Non ASN TPKD dan Guru Honorer, 500 pengurus RT/RW, 672 pekerja keagamaan, imam Masjid dan Marbot, serta 3.366 ASN Kota Gorontalo yang terdaftar melalui wadah Korpri.
Sementara sisanya sebanyak 10.000 peserta itu, terbagi pekerja informal rentan, yang terdiri dari pengemudi bentor, dagang kecil, buruh harian lepas, buruh tani, nelayan dan pekerja informal rentan lainnya, yang tersebar di 50 kelurahan dan 9 kecamatan di Kota Gorontalo.
“Setiap tahun jumlah ini makin meningkat. Ini lagi saya tambah 10.000 orang. Sehingga totalnya nanti akan jadi 28.188 orang yang akan menikmati Jamsostek ini,” Ujar Marten.
Dirinya menerangkan, bahwa penambahan kuota ini merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota Gorontalo kepada para pekerja informal di Kota Gorontalo.
Melalui program ini kata Marten, para pekerja rentan akan merasa nyaman dalam bekerja karena seluruh resiko kecelakaan kerja dan kematian telah dijamin oleh pemerintah.
“Hal ini juga merupakan wujud dari implementasi program unggulan lahir sampai mati. Kami ingin seluruh masyarakat Kota Gorontalo baik pekerja formal atau penerima upah dan pekerja informal bukan penerima upah bisa terlindungi pada program Jamsostek yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan,” Tandas Marten.
Komentar