Laporan : Jaringan Berita SMSI
Editor : Mahmud Marhaba
TILAMUTA [KP] – Laporan Japesda Gorontalo terkait dugaan pembatatan Mangrove diareal pembangunan pantai Ratu sangat keliru. Hal ini disampaikan Kepala Desa Tenilo kecamatan Tilamuta yang dengan tegas menyatakan jika lokasi pantai Ratu awalnya semak belukar.
Rafli Biya mengatakan jika sejak pembukaan hingga pengembangan pembangunan obyek wisata pantai Ratu Boalemo kondisi lokasi hanya semak belukar. Bahkan jauh sebelum rencana pembangunan ini kondisinya seperti itu.
“Kasus dugaan pengrusakan Mangrove itu, terjadi sebelum terbentuknya Desa Tenilo dan terdapat di Lokasi DDusun 1,” tegas Rafli Biya.
“Tidak ada Mangrove yang dibabat, hanya semak belukar dan kayu yang biasa dibuat untuk ‘sema sema’ perahu nelayan, sementara Mangrove yang ada di tepi jalan akses menuju Pantai Ratu itu tidak dilakukan pembabatan sama sekali,” terang Kades Tenilo meyakinkan wartawan saat mengkonfirmasi kepada dirinya, Selasa (18/06/2019)
“Yang ta foto dalam laporan Japesda itu disana, bukan lokasi Mangrove,” ungkap Rafli sambil menegaskan kembali jika sebelum pembukaan pantai Ratu, pihaknya memiliki dokumentasi yang lengkap dan meyakini tidak ada pembabatan pohon Mangrove.
“Dokumentasi itu ada dan telah dibuat SPJ untuk laporan,” tegas Rafli sambil meminta untuk menunjukan Mangrove yang dirusak menurut Japesda.
“Yang merusak Mangrove itu, yang mana? Menurut saya itu tidak ada dan menurut masyarakat juga tidak ada,” tegas Kapela Desa Tenilo, Rafli Biya.#[KP]
Komentar