Laporan : Tim KP (Jarber SMSI), Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO [KP] – Pemilihan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Selasa, 17 September 2019 akan menentukan Rektor definitif melalui mekanisme pemilihan oleh Anggota Senat UNG ditambah 35% suara Kementrian.
Pilrek kali ini menyedot perhatian semua elemen masyarakat Gorontalo. Betapa tidak, “kursi panas” Rektor diperebutkan oleh para petinggi UNG yang telah melalui seleksi para Senat UNG.
Syamsu Qamar Badu mantan Rektor UNG dua periode itu mengatakan jika Ketiga calon Rektor adalah yang baik saat ini.
“Tinggal Senat yang memilih mana yang terbaik dari Ketiganya,” ungkap SQB demikian dirinya disapa.
“Rekor bukan harus seorang yang super hero, serba tahu dan serba bisa. Fungsi top leader adalah memanage sumber daya untuk mencapai visi/misi. Artinya, dia harus mampu menempatkan orang sesuai bidangnya dan terbuka,” tegas SQB.
Siapa calon Rektor yang paling cocok dengan sikon UNG saat ini? Sikon UNG ungkap SQB saat ini membutuhkan figur pemersatu, pengayom semua staf. Prestasi UNG tegasnya saat ini karena faktor itu, “energi kekitaan” istilah SQB.
Terlepas dari semua itu, Pilrek akan terpusat pada arah dukungan 35 persen suara Kementrian.
“Kecenderungan Mentri akhir akhir ini, suara 35% tersebut, dibagi (walaupun mungkin tidak dibagi rata). Alasannya sederhana, jika suara Mentri digelondongkan pada 1 orang, bagaimana dengan 2 lainnya? Masa mereka nggak punya harga dimata Mentri?” tanya SQB kepada wartawan media ini.
Wartawwn pun kembali meminta ketegasan, apakah mungkin jika suara Mentri digelondongkan hanya untuk 1 orang saja? SQB enggan mengomentari, dirinya pun hanya bisa tersenyum.
Namun, kembali kita diingatkan terkait hasil perolehan suara Calon Rektor kemarin pada tahan penyaringan. Mayoritas Senat UNG memilih 2 figur yang saat ini saling berkompetitif. Prof Mahludin mampu meraih dukungan besar sebanyak 40 suara, sementara rivalnya Dr. Eduard mampu mengamankan 27 suara dari anggaota Senat UNG.
Pertanyaan hari ini jelang Pilrek UNG yang menetapkan Rektor defintif 4 tahun mendatang, apakah suara Kementrian akan dibagi rata? Apakah Kementrian akan menjadikan reverensi perolehan suara Senat UNG kemarin sebagai bahan pertimbangan untuk menjatuhkan pilihan? Apakah Kementrian melakukan penyebaran suara sebagai bentuk netralitas dalam Pilrek kali ini?
Lagi-lagi SQB hanya bisa berdiam diri. Dalam percakapan awal bersama SQB dirinya mengatakan jika suara Kementrian sangat Rahasia. Semua terjadi didalam bilik pemungutan suara. Olehnya dirinya berharap agar Pilrek akan berjalan tenang, aman, lancar dan mohon dukungan seluruh masyarakat Gorontalo.
“Dan siapapun yang terpilih, itu sudah jadi ketentuan Allah. Dan dia harus mampu memerankan sebagai pimpinan semua, bkn hanya kelompoknya,” harap SQB diakhir percakapannya dengan wartawan, Minggu (15/09/2019).#[KP]
Komentar