JAKARTA (kabarpublik) – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menghentikan sementara proses commissioning atau uji coba operasional fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan di Jakarta Utara.
Instruksi tersebut diberikan menyusul sejumlah keluhan warga terkait bau tidak sedap dan tumpahan air lindi yang berasal dari aktivitas pengangkutan sampah menuju RDF Plant.
“Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup agar sementara commissioning-nya dihentikan dulu. Persiapkan sampai ada truk yang lebih compact untuk membawa sampah ke Rorotan,” ujar Pramono di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11).
Pramono menjelaskan, hasil evaluasi beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa masalah utama bukan pada proses RDF Plant, melainkan pada pengangkutan sampah yang belum optimal. Saat curah hujan tinggi, sampah yang lebih basah menyebabkan air lindi tumpah di jalan dan menimbulkan bau menyengat.
“Dalam dua atau tiga hari terakhir, saat hujan deras, sampah menjadi lebih basah dan air lindinya meluber ke mana-mana,” jelasnya.
Ia menambahkan, sampah yang masuk ke RDF Plant seharusnya tidak lebih dari dua hingga lima hari agar tidak menimbulkan bau. Namun, karena sistem pengangkutan belum efisien, muncul permasalahan di lapangan yang mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Untuk merespons keluhan tersebut, Pramono berencana menemui langsung warga sekitar RDF Rorotan dan memastikan Pemprov DKI Jakarta segera memperbaiki sistem pengangkutan sampah agar RDF Plant dapat kembali beroperasi dengan baik.
“Dalam waktu dekat saya akan turun ke lapangan dan berdialog dengan warga yang mengeluhkan bau dari RDF Rorotan. Masalah ini harus diselesaikan agar fasilitas RDF bisa berfungsi sesuai tujuannya,” tegasnya.
