Laporan : Tim Kabar Publik
Editor : Mahmud Marhaba
KOTA GORONTALO (KP) – Pemerintah Kota Gorontalo terus menciptakan inovasi untuk menggalang peran serta masyarakat dalam bidang pendidikan. Inovasi terbaru yaitu Go Buana. Go Buana adalah singkatan dari Gerakan Donasi Barang untuk Anak. Go buana merupakan model pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Gerakan yang bermula dari gagasan proyek perubahan salah satu pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo itu mulai disosialisasikan, Selasa (25/9), bertempat di Hotel New Rahmat Kota Gorontalo. Turut hadir dalam kesempatan itu, Walikota Gorontalo Marten Taha, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abram Badu dan Bunda Paud Kota Gorontalo Jusmiaty Kiayi Demak.
Abram Badu mengatakan, pengembangan pendidikan non formal paud di Kota Gororontalo dilaksanakan dengan melibatkan peran serta orang tua dan masyarakat. Go buana menjadi wadah bagi orang tua dan masyarakat untuk berpatisipasi mengembangkan Paud.
Gerakan yang mengusung tema kearifan lokal ini bermula dari gagasan proyek perubahan salah satu pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo. “Go buana mendapat apresiasi dari kemeterian Pendidikan Nasional RI. Pihak kementerian bahkan berkeinginan menjadikan sebagai percontohan di tingkat nasional,” ujar Abram.
Abram menyebutkan, lembaga PAUD di Kota Gorontalo sejauh ini berjumlah 159 unit, 99 diataranya berstatus TK. Dari jumlah TK itu, sembilan diantaranya pula sudah berstatus negeri. Ke depan, pihaknya menargetkan setiap kelurahan memiliki satu TK yang berstatus negeri.
Bunda Paud Kota Gorontalo, Jusmiaty Kiayi Demak, mengatakan, pendidikan anak usia dini adalah langkah pertama dan utama untuk menghindari berbagai permasalahan. PAUD merupakan pendidikan yang penting dan genting. Penting, karena PAUD mengajarkan tentang etika, sopan santun dan agama. Genting, karena waktunya hanya sedikit, periode efektifnya di 6 tahun pertama perkembangan anak.
Mencermati hal tersebut, peran serta bunda PAUD dalam mencerdaskan anak usia dini sangat diharapakan. Bunda PAUD merupakan figur dan tokoh sentral yang diharapkan dapat memberikan sumbangsih pikiran, sosialisi dan pergerakan pelaksanaan PAUD di kecamatan dan kelurahan.
Jusmiaty berharap seluruh bunda dapat mengimplementasikan Go Buana di setiap kecamatan dan kelurahan untuk meningkatkan kualitas PAUD.
“Pada tahap awal ini, Go Buana sudah mampu menghimpun donasi sebesar 7 miliar. Insya Allah, jika program ini terlaksana dengan baik, bisa lebih meningkatkan kualitas pendidikan PAUD di Kota Gorontalo,” kata Jusmiaty.
Walikota Gorontalo, Marten Taha, dalam sambutannya mengatakan, peran serta bunda PAUD dalam mengembangkan pendidikan usia dini merupakan tugas yang sangat penting dan mulia. Bunda PAUD berperan besar menyiapkan anak-anak agar menjadi menjadi generasi yang cerdas, berkakarater dan berakhlak generasi yang mampu mengisi kekosongan kader-kader pembangunan di masa yang akan datang.
Marten berharap, bunda PAUD benar-benar menjadi tokoh dalam pendidikan keluarga. Program pendidikan keluarga berperan antara lain memberdayakan satuan-satuan pendidik untuk melakukan kemitraan dengan para orang tua, serta terlibat langsung di dalam pendidikan.
“Peran bunda paud tidak saja diharapkan oleh para pendidik yang ada di paud, tapi juga oleh masyarakat. Karena itu, bunda paud harus terlibat langsung, aktif memberikan stimulus serta terus menerus belajar dan mendapingi anak agar tercipta suasana harmonis antara keluarga, sekolah dan masyarakat,” ujarnya.#(KP)
Komentar