Laporan : Tim Kabar Publik
Editor : Mahmud Marhaba
TAPA (KP) – Warga desa Talulobutu Induk kecamatan Tapa Bone Bolango digegerkan dengan penemuan salah seorang warga mati mengenaskan dengan cara gantung diri, Senin (27/08/2018).
Kematian ini menurut suami korban Emus Damiti lebih dikarenakan sang istri megalami stress yang cukup lama karena memikirkan anaknya yang sudah dua kali masuk polisi tapi gagal. Stress yang berkepanjangan membuat diri korban mengalami gangguan jiwa. Hal ini diperkuat dengan keterangan Dr. Diana Umar, dokter Puskesmas Tapa yang mengatakan bahwa korban adalah pasien jiwa yang ditanganinya dan sedang dalam perawatan jalan penyakit Skizofrenia (penyakit kejiwaan).
Akibat tak kuasa menahan beban hidup ini, korban diduga mengakhiri masa hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali jemuran.
Suami korban Emus Damiti sekitar pukul 10.20 wita sempat melarang korban yang melepas tali jemuran untuk gantung diri. Emus pun mengembalikan tali jemuran itu pada tempatnya.
Tak berpikir jika istrinya akan nekat mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri, Emus pamit untuk mengurus kartu ATM miliknya yang tidak bisa digunakan lagi. Dirinya pun pamit kepada istri yang kebetulan saatnya sedang berada di kamar mandi.
“Saya akan berangkat,” ungkap Emus kepada sang istri yang berada di kamar mandi. Dirinya pun bergegas menuju ke salah satu bank yang berada di Suwawa.
Sekitar pukul 12.15 wita, Emus kembali ke rumah dan betapa kagetnya dia melihat istri tercinta nekat mengakhiri hidup di tali jemuran yang diikatkan pada kusen kamar belakang.
Rencana bunuh diri ini sebenarnya sudah beberapa korban lakukan namun gagal karena diakuinya rasanya sakit seperti yang disampaikan korban kepada anaknya Agil Pratama Putra Damiti.
“Pada hari Kamis 23 Agustus 2018 sekitar pukul 15.00 wita korban sempat menceritakan saya bahwa dirinya telah mencoba bunuh diri namun tidak jadi karena korban merasakan sakit,” ungkap Agil sedih.#(KP)
Komentar