Laporan : Rijali (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba
RAJA AMPAT [KP] – Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 di Raja Ampat kembali melaporkan jumlah perkembangan Orang Dalam Pemantauan (ODP) terus bertambah.
Dari laporan Tim Satgas melalui Jubir, dr. Rosenda ketika press conference di kantor Bupati Raja Ampat, jumlah perkembangan Covid-19 per 27 April, penambahan ODP 3 orang, jumlah total ODP 36 orang, dari sebelumnya 33 orang, sementara jumlah PDP 3 orang, PDP dalam perawatan 2, PDP diperiksa laboraterium 1, dan ODP selesai pemantau hinggah saat ini 24 orang.
“Penambahan 3 ODP, 2 orang dari wilayah puskesmas Saonek dan 1 orang dari puskesmas Waisai kota”, jelas Rosenda, Senin (27/04/2020).
Berdasarkan peta penyebaran Covid-19 di Raja Ampat, ODP sebanyak 36 orang dan PDP 3 orang yang tersebar dari wilayah puskesmas Raja Ampat yaitu, puskesmas Waisai kota ODP 31, PDP 1 orang, Saonek ODP 2 orang, PDP 1 orang, Waigeo Barat ODP 2, PDP 1 orang, Warsambin ODP 1 orang
“Peningkatan ODP yang sangat tinggi itu karena memiliki riwayat perjalanan, kemudian di tambah dengan hasil dari tracing kontak terhadap PDP yang baru,” ucap Jubir.
Terkait rapid test, Rosenda menerangkan, rapid test hanya bisa digunakan sebagai skrining atau penyaringan awal, sementara untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19 itu dari hasil pemeriksaan Swab yang digunakan.
“Dari pedomannya, jika didapatkan dari rapid test positif lalu dilanjutkan pemeriksaan swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) dua kali berturut-turut, setelah di lakukan pemeriksaan PCR dua kali berturut-turut dan hasilnya positif baru dinyatakan conform atau positif Covid,” tuturnya.
Selain itu, hasil rapid test dapat memperlihatkan adanya antibodi yang terbentuk di tubuh. Jika ada, maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi. Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi Covid.
Untuk itu, orang dengan hasil rapid testnya positif itu perlu menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan Swab tenggorok atau hidung.
Sampel lendir yang diambil dengan metode swab nantinya akan diperiksa menggunakan metode PCR. Hasil akhir dari pemeriksaan ini, nantinya akan benar-benar memperlihatkan apabila ada virus penyebab Covid-19 di tubuh.
PCR adalah sebuah metode pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus Corona. Sementara itu, pemeriksaan swab adalah cara untuk mendapatkan sampel yang akan digunakan dalam metode PCR.
“Jadi rapid test positif belum tentu positif Covid, fungsi rapid test itu adalah skrining awal, kasus positif Covid didapatkan jika hasil PCR dua kali berturut-turut positif. Kalau pemeriksaan swab tenggorok itu dimasukan di media khusus lalu di kirim di laboraterium rujukan untuk di lakukan pemeriksaan PCR,” jelas Rosenda berulang kali.
Lanjut Dia, terkait 17 sampel swab yang dikirim untuk melakukan pemeriksaan dengan metode PCR itu dari sampel ODP sebanyak 9 sampel, OTG 7 sampel dan PDP 1 sampel.
“Pengiriman sampel kemarin itu menyesuaikan jadwal pesawat yang ada pada tanggal 21 April, jadi hanya 17 sampel yang dikirim,” ujar Rosenda.
Lanjutnya, ia menghimbau kepada masyarakat di seluruh wilayah Raja Ampat untuk segera memberikan informasi kepada tim Satgas, bila ada tetangga atau orang sekitar yang baru datang dari luar Raja Ampat.
“Supaya kita bisa melakukan screening dan memantau kesehatannya. Lebih baik diperiksa dari pada nanti sudah ada yang masuk tanpa di ketahui pasti tidak akan dilakukan screening dan ini untuk kebaikan semua jadi mari kita jaga bersama, mohon bantuan dan kerjasamanya,” pinta Rosenda.
“Masyarakat harus tetap melakukan Physical Distancing, berperilaku hidup bersih, cuci tangan menggunakan air yang mengalir, gunakan masker dan terapkan etika batuk dan bersin,” imbuhnya #[KP].
Komentar