GORONTALO [kabarpublik.id] – Proses sengketa Pilkada yang tengah berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK) memunculkan sejumlah ketegangan di masyarakat.
Menanggapi hal ini, Syamsi Pomalingo, selaku dosen Universitas Negeri Gorontalo (UNG), mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan tidak mudah terprovokasi.
Syamsi menegaskan bahwa Pilkada seharusnya menjadi ajang pesta demokrasi, bukan medan pertempuran.
“Perbedaan pilihan dalam Pilkada seharusnya tidak menyebabkan perpecahan. Mari kita jaga kedamaian dan saling menghormati,” ungkapnya.
Menurutnya, demokrasi yang sehat hanya bisa terwujud jika semua pihak saling menghargai dan mengedepankan rasa persaudaraan.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menghormati proses hukum yang tengah berjalan di MK, sehingga sengketa Pilkada dapat diselesaikan secara adil dan profesional.
“Kita semua harus menjadi bagian dari solusi. Demokrasi yang matang adalah ketika kita mampu menerima perbedaan pendapat tanpa menumbuhkan permusuhan,” tegasnya.
Komentar