RUSTAM AKILI: ADA PEJABAT YANG HALANGI TERBENTUKNYA L2DIKTI DI GORONTALO

GORONTALO, PENDIDIKAN366 Dilihat

Laporan : Rifaldy Happy (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba

GORONTALO [KP] – Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Dulowo Limo Lo Pohalaa (YP-DLP), Rustam Akili, menyayangkan sikap para pejabat Gorontalo yang menghalang-halangi terbentuknya Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) di Gorontalo.

“Perjalanan panjang dan tantangan yang sangat luar biasa untuk menghadirkan L2Dikti di Gorontalo, sangat menyedihkan ketika di internal kita sendiri ada beberapa pejabat yang menghalangi L2Dikti terbentuk di Gorontalo,” ungkap Rustam saat diwawancarai kabarpublik.id , Senin (17/08/2020).

Meski begitu, Rustam Akili menyampaikan berdasarkan SK Mendikbud nomor 34, L2Dikti di Gorontalo terbentuk dengan mengkoordinir PTS dan PTN yang ada di Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah setelah sebelumnya berpusat di Makassar.

“Hanya 2 pejabat yang membantu kita yakni Wakil Gubernur Idris Rahim, yang begitu besar jiwanya untuk membantu dan Bupati Bone Bolango Hamim Pou, yang telah menghibahkan tanah dan bangunannya. Pejabat yang lain tidak ada memberikan dukungan bahkan ada yang menghalang-halangi, saya saksinya,” terangnya.

“Saya heran sekali untuk pendidikan saja masih sangat sulit bagi mereka untuk membantu, kemarin mereka (Aptisi) mau silaturahmi sama Gubernur tidak di terima,” tambahnya.

Kata Rustam, terbentuknya L2Dikti ini tidak terlepas dari perjuangan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) Gorontalo yang di ketuai Dr. Muhammad Isman Jusuf dan Asosiasi Pendiri Pemilik Perguruan Tinggi (Apperti).

“Perjuangan ini kita lakukan kurang lebih 2 tahun dengan langkah pertama yaitu meyakinkan ke pemerintah pusat tetang infrastruktur kita di Gorontalo. Bayangkan saja kita berhasil unggul bersaing dengan dua provinsi yang sudah maju infrastrukturnya,” jelas Rustam.

Padahal menurutnya, bukan dirinya saja yang akan menikmati hasil dari hadirnya L2Dikti tapi seluruh rakyat Gorontalo.

“Buah dari perjuangan ini sangat besar dan multi efek, urusan PTN dan PTS oleh Mendikbud 50 persen kita sudah lakukan disini,” ujar Rustam.#[KP]

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar