Laporan : Jhen / Editor : YR
SUMATERA BARAT [kabarpublik.id] – Setelah pelaksanaan Upacara Peringatan Peristiwa Situjuh ke 76, Kapolres Payakumbuh AKBP Ricky Ricardo, S.I.K., S.H., M.H bersama Bupati dan Forkopimda Lima Puluh Kota lansung mengikuti prosesi tabur bunga di Lurah Kincia Nagari Situjuah, Rabu 15 Januari 2025.
Prosesi tabur bunga ini dilakukan sebagai simbol penghargaan dan penghormatan para pejuang yang gugur pada peristiwa Situjuh tepat hari ini 76 tahun yang lalu.
Peristiwa Situjuah adalah mata rantai Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1948-1949 di Sumatera Tengah, salah satu saksi sejarah dalam kemerdekaan Republik Indonesia. Peristiwa Situjuah adalah suatu peristiwa penyerangan oleh pasukan penjajah Belanda terhadap para pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang menewaskan beberapa orang pimpinan pejuang dan puluhan orang anggota pasukan lainnya.
PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) adalah suatu pemerintahan darurat yang dibentuk pada tanggal 22 Desember 1948 oleh beberapa orang pimpinan pejuang kemerdekaan Indonesia dan dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara.
Pemerintahan itu dibentuk karena ditangkap dan diasingkan-nya beberapa orang pemimpin Republik Indonesia yaitu Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Menteri Luar Negeri Agus Salim serta Syahrir dan lainnya oleh pihak Belanda ketika terjadinya Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.
Komentar