LAPORAN : Tim Kabar Publik
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO (KP) – Wakil Walikota Gorontalo, Charles Budi Doku yang saat ini menjabat sebagai Plt Walikota tak pernah berhenti untuk berinovasi. Keterpanggilan dirinya untuk melakukan berbagai terobosan program di Kota Gorontalo lahir dari sebuah kepedulian yang karena didesak oleh warganya sendiri.
Pemadangan setiap akhir Ramadhan, Kota Gorontalo selalu diserbu para pedagang dari berbagai daerah untuk menjajakan berbagai kebutuhan masyarakat menjelang lebaran. Tak heran, 1.000 lebih pedagang berdesakan berebut lapak yang strategis untuk merais rezeki diakhir Ramadhan. Meski padat dan penuh sesak, kondisi ini masih saja menjadi alternative masyarakat untuk mencari kebutuhan yang cukup murah dan terjangkau oleh ekonomi masyarakat Gorontalo.
Kondisi Kota yang semakin padat dan terbatasnya lapak yang disediakan, membuat beberapa pedagang ekonomi kerakyatan terpaksa harus gigit jari dan hanya menjadi penonton. Namun, upaya pedagang untuk mendesak Plt Walikota menyediakan lapak baru terjawab juga.
Melalui sebuah keputusan bersama pimpinan di Kota Gorontalo dan atas desakan kebutuhan pedagang, Plt Walikota merencanakan untuk menggantikan pasar Senggol dengan nama Festival Pasar Ramadhan. Hal ini disampaikan Plt Walikota Charles Budi Doku kepada sejumlah wartawan, Kamis (30/05/2018) saat dirinya tiba dari Manado. CBD menjelaskan, rencananya, Sabtu besok akan digelarnya Festival Pasar Ramadhan yang bertempat di ruas jalan Nani Wartabone ex jalan Ahmad Yani, mulai dari simpang empat BNI hingga simpang empat Masjid Baiturahim.
“Jalan ini akan ditutup untuk kendaraan umum dan dibangun lapak yang megah untuk dijadikan pusat Festival Pasar Ramadhan tahun 2018. Lokasi Festival ini merupakan senggol yang diperluas dengan penataan yang baik, professional, nyaman dan penuh kegiatan,” tegas CBD yang bakal menghadirkan pimpinan daerah Gubernur dan para Bupati di daerah ini.
Disamping itu ungkap CBD, Festifal ini akan menjadi pusat perhatian para wisatawan lokal maupun mancanegara. Nilainnya pun akan naik dan cukup bergengsi. “Jika ada festival Bunga di Tomohon, festival Karawo yang dilakukan oleh pemerintah provinsi, maka khusus di bulan akhir Ramadhan, Festival Pasar Ramadhan akan menjadi sesuatu yang terus dinantikan kehadirannya oleh masyarakat,” ungkap CBD sambil memberikan referensi pelaksanaan kegiatan tersebut dari UU 23 tentang daerah yang berinovasi.
Sebagai Kota jasa dan perdagangan, tegas CBD, maka Kota Gorontalo wajib memikirkan bagaimana sebuah kegiatan yang memiliki dampak terhadap peningakatan kesejahteraan rakyat khususnya peningkatan ekonomi kerakyatan, disamping itu berdampak pada keterbukaan lapangan kerja dan membuat masyarakat tidak jatuh dalam desakan ekonomi yang berdampak pada tingginya angka kriminilitas dari segi pencurian dan perampokan akibat tingginya inflasi.
“Saya mohon agar masyarakat Kota bisa memanfaatkan hal ini dengan baik dan menjadi tuan rumah Festival Pasar Ramadhan yang juga akan dimeriahkan berbagai pertunjukan kesenian daerah yang memiliki nuansa religious serta peragaan busana musli oleh Nou dan Uti Kota Gorontalo,” ungkap CBD penuh semangat.#(KP)
Komentar