Laporan : Ati Modjo / Editor : YR
Jakarta [kabarpublik.id] – Mahasiswi Pasca Sarjana IBM ASMI Fakultas Ekonomi konsentrasi Kepemimpinan Perempuan semester II, Sabtu, 04/05/2022.
Kuliah yang selama ini berlangsung secara online atau daring akibat pandemi baru kali ini dilaksanakan secara luring.
“Penting sekali pembelajaran seperti ini karena para mahasiswi melihat serta merasakan langsung bagaimana seorang perempuan pemimpin dalam mengelola rumah makan dan Media Online Kabarpublik.id”, ujar Syahnan Phalipi, dosen dan praktisi hukum bisnis yang juga aktivis gender kepemimpinan perempuan itu pada saat memulai perkuliahan.
Kegiatan kuliah ini dipilih di tempat salah satu mahasiswi Pasca Sarjana IBM ASMI kepemimpinan perempuan, yang owner-nya adalah Ati Modjo, menyambutnya dengan antusias “Saya senang dengan gaya belajar seperti ini karena kami bisa mendapatkan ilmu secara langsung tidak hanya teori saja tukasnya.
Pasca Sarjanakepemimpinan perempuan memiliki mahasiswi delapan puluh lima persen (85%) adalah pengusaha, salah satunya juga adalah Sahla Sapari, seorang pengusaha sukses di bidang perdagangan besi mengatakan, “Bahwa kurang lebih 40 orang karyawannya tidak terkena dampak covid, sehingga tidak ada PHK di perusahan kami”, kata Sahla. Sahka juga menyambut baik kegiatan ini. ” Belajar seperti refreshing rasanya”, pungkas Sahlah.
Begitu juga dengan Jurika Fratiwi, yang biasanya bisnisnya adalah kontraktor lahan longsor yang dilapangan hanya satu-satunya perempuan, beliau juga menjabat PIC dari Kepemimpinan Perempuan mengatakan “Kami mencoba melahirkan perempuan pemimpin berkualitas bermental kuat serta tangguh untuk mendorong Indonesia mencapai target SDG’s pada tahun 2030”, nampaknya seperti gayung bersambut dengan program mas Nadiem, sang Menteri Dikbudristek yaitu praktisi mengajar, dalam bingkai KMMB.
Syahnan Phalipi, dosen juga praktisi itupun menyambut program ini dengan penuh optimisme, begitu pula para mahasiswi semua bersemangat, tak satu pun keberatan, bahkan yang kuliah on-line pun berjanji akan berupaya hadir secara offline untuk perkuliahan berikut.
“Kolaborasi model seperti ini hendaknya berlanjut jangka panjang, agar minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan bertumbuh, sebab Indonesia sangat membutuhkan SDM berkualitas yang mampu memenangi persaingan global”, pungkas Syahnan. #KP
Komentar