Laporan : Hidayat Mokambu (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba
KABUPATEN GORONTALO [KP] – Masyarakat Desa Bakti Kecamatan Pulubala layangkan pernyataan bentuk kekecewaan kepada pihak pemerintah Desanya yang dinilai gagal dalam memberikan Informasi terkait dengan pemberian bantuan.
Pasalnya, bantuan yang mereka dapatkan merupakan jenis bantuan untuk daerah rawan Pangan saja. Sementara dari pemerintah Desa menginformasikan kepada masyarakat bahwa bantuan ini merupakan bantuan Covid-19
Hal ini dikatakan oleh Agus yang merupakan salah seorang warga Desa Bakti.
“Katanya bantuan ini untuk Covid-19, tapi pada kenyataannya hanya sebagian yang mendapatkan bantuan tersebut. setelah ditelusuri hingga ke Dinas Pangan ternyata bantuan ini bukan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 melainkan bantuan untuk Desa rawan Pangan,” ungkap Agus
Mendengar hal itu, sontak masyarakat Desa Bakti segera melakukan protes kepada pihak pemerintah Desa karena pemberian bantuan tersebut tidak sesuai dengan yang semestinya.
“Ada Masyarakat yang protes kepada aparat Desa, mengapa yang lain tidak mendapatkan bantuan?, sementara masih banyak masyarakat yang layak untuk diberikan bantuan, kenapa hanya memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak layak mendapatkannya,” jelas Agus kepada media kabarpublik.id
Siapa sangka, protes yang mereka ajukan tersebut mendapatkan penolakan keras dari pihak pemerintah Desa dan bahkan sempat terjadi cekcok antar kedua belah pihak.
Melalui media kabarpublik.id ini, Agus berharap kedepan dalam rangka penyaluran bantuan ke Desa Bakti harus mendapatkan pengawasan yang khusus dari Dinas terkait agar tidak akan terjadi lagi kekeliruan seperti ini lagi.
Sementara itu, Kepala Desa Bakti, Tima Maliki saat dikonfirmasi oleh media kabarpublik.id, dirinya mengatakan bahwa bantuan itu merupakan bantuan untuk Desa rawan Pangan yang diberikan setiap tahun oleh Dinas Ketahanan Pangan.
“Jadi setiap tahun itu Dinas Ketahanan Pangan memberikan bantuan untuk Daerah rawan Pangan. Nah untuk tahun ini ada 2 Desa yang diberikan yakni Desa Bakti dan Desa Bukit Aren,” jelas Kepala Desa Bakti sambil melanjutkan keterangannya bahwa saat tiba bantuan itu pada hari Kamis, mereka pikir itu bantuan Covid karena pas hari itu juga ada Covid. Padahal tidak ada yang mengatakan ini bantuan Covid.
Dirinya juga menambahkan, terkait dengan data yang diragukan oleh masyarakat, Kades menilainya itu bukanlah hal yang keliru.
“Setiap bulan kami mengupdate data yang ada di Desa untuk masyarakat yang menerima bantuan, dan data ini setiap bulannya kami masukkan ke Kecamatan,” Tutup Kades Bakti #[KP]
Komentar