Laporan : Iswadi
Editor : YR
MALUKU UTARA [kabarpublik.id] – Pembangunan infrastruktur menjadi suatu instumen penting untuk berkembangnya suatu daerah. Untuk itu, hasil koordinsi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) dengan Kementerian Perhubungan pada hari/tanggal, Minggu 5/12/2021 di kediaman Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub RI) Budi Karya Sumadi secara khusus diadakan. Kamis (09/12/2021)
Seperti hal diatas akademisi Unibrah Indra Abidin turut menyoroti agenda yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Maluku Utara dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Indra mengatakan, “Setidaknya ada empat (4) poin penting yang menjadi pembahasan, yaitu; pertama,
- Jalan Sofifi-Kuabangkao,
- Halmahera Barat dan Sidangoli, kedua
- Pelabuhan Gita di Kota Tidore sebagai pelabuhan Peti Kemas.
- Bandara Loleo-Sofifi.
Dalam pada itu, salah satu yang menjadi penting adalah Bandara Loleo-Sofifi,” jelasnya.
Menurut Indra Abidin bahwa, “tidakkah kami ingat akan kegagalan atas usulan Bandara Loleo-Sofifi yang ditolak. Alasan atas penolakan tersebut ialah titik lokasi yang akan dibangun bandara sangatlah berdekatan dengan Bandara Babullah Ternate.
“Harusnya melalui kajian akademik agar tidak menemui kegagalan kesekian kali dan kajian akademik tersebut disosialisasikan terlebih dahulu sebelum pertemuan diadakan,” ujarnya.
Indra juga menambahkan, jika sudah ada kajian maka lahirlah instrumen baru selain empat usulan diatas.
“Jika dirunut, maka dua (2) dari empat (4) pembahasan secara khusus tersebut ialah sama, tidak ada perbedaan, artinya, perlu dipertanyakan ‘peta jalan’ pembangunan infrastruktur yang sesuai kebutuhan sektor publik,” tandasnya.
Indra juga berharap kajian akademis itu perlu disosialisasikan dan itu melalui pelibatan semua pihak yang berkompeten dalam pembangunan Sofifi kedepan.
“Di Sofifi juga ada universitas, yang turut mendukung segala agenda pemerintah selama itu sesuai,” pungkasnya. #[KP]
Komentar