Laporan : Tim Kabar Publik (Jarber SMSI), Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO [KP] – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo pada Triwulan II tahun 2019 mencapai 6,69% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Nasional yang hanya 5,05 %. Pada periode yang sama inflasi 2,04 persen, masih di bawah sasaran tahun 2019 sebesar 3,5+1 persen. Kinreja ekonomi makro Provinsi Goontalo ini masih dapat ditingkatkan mengingat masih besarnya potensi sumberdaya alam yang dimilik daerah ini.
Hal ini terungkap pada paparan Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Budi Widihartanto dan Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provnsi Gorontalo, Suri Handayani pada pada Rapat Koordinasi dan Evaluasi (rakorev) capaian hasil pembangunan bidang ekonomi tahun Kedua pelaksanaan RPJMD 2017-2022 di ruang Dulohupa kantor Gubernuran Gorontalo, Selasa (01/10/2019).
Rapat yang dilaksanakan Bidang Ekonomi Bapppeda ini menegaskan bahwa untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperbesar PDRB perkapita maka Gorontalo harus melakukan industrialisasi secara gradual pada berbagai komoditas unggulan yang ada di daerah ini. Menurut Suri, sumber pertumbuhan ekonomi Gorontalo selama 2018 masih didominasi pertanian, kehutanan, dan perikanan yang menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,83%. Ini dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan proses transformasi struktur.
Sementara itu, Budi menegaskan proses transformasi dilakukan melalui pengembangan 3P yaitu: peningkatan investasi melalui insentif investasi dan industri, dan kemudahan ekspor; perbaikan factor produksi seperti peningkatan daya saing infrastruktur, kualitas SDM dan peningkatan output tenagakerja; serta penguatan kerjasama perdagangan dan promosi ekspor
Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim yang membuka Rakorev tersebut dalam sambutannya mengatakan, evaluasi pencapaian hasil pembangunan bidang ekonomi adalah amanah Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006. Dikatakan bahwa evaluasi tidak hanya input dan output tapi juga menyangkut hasil atau outcome.
“Selama ini kita hanya fokus pada input dan outputnya saja. Padahal jika evaluasinya dilakukan secara komprehensif akan memberi masukan untuk perencanaan program kegiatan yang lebih baik dan terarah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegas Wagub.
Untuk mencapai ini Wagub Gorontalo dua periode tersebut mengutarakan pentingnya koordinasi dan sinergitas antara masing-masing organisasi perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota dengan instansi lainnya. Idris berharap Rakorev tersebut dapat menghasilkan langkah-langkah strategis dan konkrit dalam mengentaskan berbagai permasalahan pembangunan khususnya di bidang ekonomi sekaligus merumuskan proses transformasi struktur ekonomi daerah.
Kepala Bidang Ekonomi Bapppeda, Aryanto Husain, dalam paparannya mengatakan sudah saatnya Gorontalo memikirkan secara serius transformasi struktur ekonomi daerah. Transformasi struktur terjadi saat sifat produksi menjadi lebih bersifat industrial Pertumbuhan ekonomi Gorontalo yang baik selama ini akan memberikan manfaat lebih besar lagi bagi masyarakat dan daerah jika PDRB perkapitanya juga besar.
“Kita masih bisa meningkatkan PDRB ini jika input produksi bertambah melalui penciptaan nilai tambah,” ungkapnya. Aryanto menambahkan strategi yang perlu ditempuh antara lain mencakup pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui agro industry dan pariwisata. Selain itu pewilayahan komoditas perlu dikembangkan dan didukung oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Dukungan ini dilakukan melalui mempertahankan ketersediaan lahan dan menjaga agar alih fungsi lahan tidak terus terjadi. Aryanto mengungkapkan saat ini Pemerintah Provinsi Gorontalo tengah merampungkan Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP). “Kami berharap apat menjadi dokumen ini dapat menjadi rujukan kita bersama dalam pengembangan industrialiasi dan transformasi struktur ekonomi di daerah ini,” tandasnya.#[KP]
Komentar