Laporan : Adi / Editor : YR
MALUKU UTARA [Kabarpublik.id] – SMK Negeri 3 Kota Ternate terus berupaya meningkatkan
kualitas pendidikan vokasi serta menyediakan SDM yang berkompeten. Hal ini terbukti setelah penandatanganan nota kesepahaman dengan Etnik Sablon Ternate pada 19 November 2024.
Dalam kerja sama tersebut kedua belah pihak bersepakat membangun dan mengembangkan Teaching Factory yang berbasis produk layanan jasa sablon di SMK 3 sebagai sarana praktek siswa, serta meningkatkan kompetensi siswa sesuai dengan kebutuhan industri jasa sablon.
Selain itu, menghasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar industri, serta membangun sinergi antara SMK Negeri 3 dengn Etnik Sablon Ternate dalm rangka pengembangan pendidikan vokasi. Itulah tujuan dari kerja sama antara kedua pihak.
Sementara itu, Plh Kepala SMK Negeri 3 Kota Ternate, Muhamad Djisman Ohoiyuf saat dikonfirmasi mengatakan, untuk ruang lingkup kerja sama pertama, bersama – sama menyusun kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan disesuaikan dengan SKKNI.
“Kedua, Etnik Salon Ternate akan memberikan bantuan berupa peralatan perlengkapan, dan bahan habis pakai untuk melengkapi Teaching Factory. Ketiga, Etnik Salon akan memberikan pelatihan kepada guru SMK Negeri 3 terkait dengan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan TEFA,” ucapnya, Sabtu (23/11/2024).
Keempat, peserta didik akan melaksanakan praktik kerja di Etnik Salon untuk memperoleh pengalaman kerja yang nyata. Kelima, bersama – sama mengembangkan atau layanan baru yang dapat dipasarkan melalui jaringan Etnik Salon. Dan keenam, Etnik Salon akan memprioritaskan lulusan SMK 3 dalm proses rekrutmen karyawan
“Diharapkan dari perjanjian kerja sama ini tidak hanya pada peningkatan kompetensi siswa saja, tetapi juga memberikan pelatihan kepada guru agar mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat mengelola Teaching Factory (TEFA) di sekolah,” sebutnya.
Lebih lanjut, kemudian diharapkan dari TEFA itu ketika siswa kelas XII turun Praktik Pengalaman Lapangan atau PPL langsung ke Etnik Sablon Ternate, agar disaat mereka lulus nanti sudah memiliki kompetensi sehingga dapat diterima bekerja di dunia industri atau dunia usaha.
“Selain itu, dalam nota kesepakatan ini tidak ada batasan yang ditentukan, tapi berjalan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Sepanjang kurikulum itu masih relevan dengan industri yang bergerak di Bidang sablon tetap kerja sama jalan, namun nanti kita lihat kedepan,” ujarnya menambahkan.
Komentar