Satgas TMMD Ke 113 Kodim 1505/Tidore Sosialisasikan Umat Beragama

DAERAH, MALUKU UTARA630 Dilihat

Laporan : Iswadi
Editor : YR

MALUKU UTARA [kabarpublik.id] – Satgas TMMD ke 113 Kodim 1505/Tidore Sosialisasikan Umat Beragama dan ketahanan pangan dalam Rangka TMMD Ke 113 Kodim 1505/Tidore Ta 2022. di Desa Yehu Kec Oba Tengah Kota Tidore Kepulauan provinsi Maluku Utara, Rabu (18/05/2022).

Kegiatan yang dihadiri oleh, Kapten Inf Andre Gusti Wijaya Dan SSK TMMD ke 113 Kodim 1505/Tidore, Kades Yahu Bapak Rahman, Staf KBKR, Sub Koordinator Jalsus dan Tokoh agama serta masyarakat desa yahu yang sempat hadir.

Bapak Ustaz Nur Kholi, selaku Tokoh agama menyampaikan, “Kami mengajak masyarakat untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama sebab setiap agama pada dasarnya mengajarkan kita hidup saling menghormati, menghargai, gotong royong, tolong menolong dan menjaga kedamaian”. Ustadz Tutur Nur Kholi.

Lanjut Nur Kholi, Masyarakat di Indonesia ini termasuk dalam masyarakat multikultural dengan keanekaragaman suku, budaya, bahasa, ras dan juga agama, oleh karena itu sangat dibutuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antara satu dengan yang lain demi terwujudnya persatuan dan kesatuan yang ada di Republik Indonesia ini, Terangnya.

Komandan SSK TMMD ke 113 Kodim 1505/Tidore, Kapten Inf Andri Gusti Wijaya, Menambahkan, Kerukunan umat beragama adalah salah satu bentuk sosialisasi yang damai dan tercipta berkat adanya toleransi agama. Sebab toleransi agama merupakan salah satu sikap saling pengertian dan menghargai, tanpa adanya diskriminasi dalam hal apapun, khususnya dalam masalah agama. Untuk itu, kerukunan umat beragama sangat penting dilakukan, dalam rangka upaya mencapai kesejahteraan hidup warga masyarakat, Ujar Andri.

Selanjutnya Ibu Anita Wahab dari Sub Koordinator Jalsus menyampaikan, Hal ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat strategis dalam mengupayakan terwujudnya Sumber Daya Manusia potensial melalui upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang remaja melalui peran orang tua dalam keluarga, Terang Anita.

“Dengan adanya program BKR ini di harapkan dapat mengatasi meningkatnya kecenderungan perilaku seks bebas di kalangan remaja,” imbuhnya.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program bina keluarga remaja (BKR) pada dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana di Kota Parepare. Penelitian ini merupakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tutupnya.#[KP]

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar