Laporan : Jaringan Berita SMSI
Editor : Mahmud Marhaba
TILAMUTA [KP] – Aliansi Perjuangan Rakyat Gorontalo (APRG) menggelar aksi demonstrasi menuntut indikasi pelanggaran HAM yang diduga dilakukan oleh Bupati Boalemo, Darwis Moridu. Aksi yang di mulai di simpang empat Tugu Jagung Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo tersebut dilakukan sebagai bentuk Protes terhadap Bupati Boalemo terkait berita dugaan penganiyaan yang dilakukan pada hari Selasa, 14 Mei 2019 lalu.
Dari hasil selebaran yang dibagikan oleh masa aksi terdapat beberapa hal yang menjadi alasan mereka dalam melakukan aksi serta tuntunan yang disampaikan pada aksi kemanusiann tersebut.
Masa aksi yang kemudian melanjutkan aksinya di depan Kantor Bupati Boalemo untuk meminta agar bisa bertemu langsung dengan Bupati Boalemo terkait dengan tuntunan mereka pada aksi tersebut, Senin (20/05/2019).
Adapun beberapa tuntunan yang tertuang dalam selebaran tersebut diantaranya,
- Adili Bupati Boalemo yang selalu berbenturan dengan hukum.
- Hentikan kebengisan Bupati terhadap rakyat.
- Adili Bupati atas perilaku menghina rakyat Boalemo.
- Lindungi hak hidup Boalemo.
- Bupati wajib belajar dan memahami etika publik”.
Menanggapai aksi APRG, juru bicara Bupati Boalemo, Jefry Rumampuk mengatakan jika tuntutan yang disampaikan sangat bertentangan dengan pribadi Bupati Boalemo. Dirinya menilai bahwa Bupati merupakan manusia bisa yang tidak luput dari segala kehilafan.
“Apa yang menjadi tuntutan aksi sangat tidak benar. Meski sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan, namun pribadi Bupati Darwis Moridu tidak demikian adanya,” tegas Jefry Rumampuk kepada media jaringan berita SMSI.
Dirinya pun menyesalkan sikap pendomo yang seolah-olah memaksanakn diri untuk bertemu dengan Bupati menjelang sholat Isya dan tarwih.
“Bukan bupati menolak kedatangan para pendemo, tetapi waktunya saja yang tidak tepat karena sudah mepet dengan saat sholat isya dan tarwih. Olehnya Bupati enggan menemui para pendomo,” tegas Jefry Rumampuk sang juru bicara Bupati Boalemo.#[KP/Aymun]
Komentar