JAKARTA (kabarpublik) — Kepuasan masyarakat terhadap kinerja sektor pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus meningkat. Hal ini seiring dengan kebijakan strategis pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan dan menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) dari Rp5.500 menjadi Rp6.500 per kilogram.
Peneliti Senior Litbang Kompas, Budiawan Sidik Arifianto, dalam diskusi Kedai Kopi mengatakan kebijakan tersebut berhasil menjaga optimisme petani dalam meningkatkan produksi. Menurutnya, tingkat kepuasan petani jauh lebih tinggi dibandingkan masyarakat umum.
“Secara umum, 77 persen responden menilai kenaikan HPP berhasil meningkatkan kesejahteraan petani. Namun jika dilihat dari kelompok petani dan peternak, tingkat kepuasannya mencapai 84 persen,” ujar Budiawan, Sabtu (11/10/2025).
Ia menjelaskan, survei dilakukan melalui wawancara langsung di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Pulau Jawa sebagai sentra produksi padi nasional. Responden mencakup berbagai lapisan sosial ekonomi — dari kalangan bawah hingga atas.
“Ketika ditanya soal program ketahanan pangan di bawah Kementerian Pertanian, sebanyak 71 persen responden menyatakan puas,” tambahnya.
Budiawan menyebut mayoritas masyarakat menilai Kementerian Pertanian berhasil menjalankan mandatnya. “Kalau kita tanya soal institusinya, yang paling diingat masyarakat adalah Kementan, dengan tingkat kepuasan mencapai sekitar 71 persen,” ujarnya.
Sementara itu, analis komunikasi politik Hendri Satrio mengapresiasi capaian sektor pertanian nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang diakui lembaga internasional seperti FAO dan USDA.
“Produksi pangan Indonesia diprediksi mencapai 35,6 juta ton. Bahkan di PBB, Presiden Prabowo menyatakan Indonesia siap menjadi lumbung pangan dunia. Semoga ini membawa kebaikan bagi bangsa,” kata Hendri.
Sejalan dengan hasil survei tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan kesejahteraan petani secara nasional. Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2025 mencapai 124,36 — naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini menunjukkan pendapatan petani tumbuh lebih cepat dibandingkan pengeluaran rumah tangga mereka.
Kebijakan kenaikan HPP dinilai menjadi salah satu faktor pendorong utama peningkatan kesejahteraan petani. Mentan Amran menegaskan, langkah tersebut merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap petani.
“Kita ingin petani sejahtera dan terus menanam. Kenaikan HPP ini bukan hanya soal harga, tapi bukti negara hadir untuk memberi nilai layak atas kerja keras petani,” tegas Amran.
Dengan kenaikan HPP, peningkatan NTP, dan tingkat kepuasan petani yang mencapai 84 persen, sektor pertanian menunjukkan tren positif menuju swasembada pangan dan kemandirian ekonomi nasional.
Mentan Andi Amran Sulaiman, Harga Pembelian Pemerintah, gabah kering panen, Peneliti Senior Litbang Kompas, Budiawan Sidik Arifianto

