Laporan : Tim Kabar Publik
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO (KP) – Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati selama bulan Juli ini mengundang perhatian masyarakat luas. Betapa tidak, beberapa data terkini terkait peredaran Narkotika di Gorontalo juga diungkapkan saat perayaan HANI beberapa waktu lalu oleh BNN Provinsi Gorontalo di Graha Sumber Ria.
Mencengangkan dan cukup prihatin atas peredaran Narkotika di Gorontalo hingga saat ini. Kini, barang haram yang mengancam masa depan anak bangsa ini sudah masuk hingga ke tingkat anak-anak.
Hal ini membuat Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Kota Gorontalo angkat bicara.
Fanly Katili, Ketua DPC GRANAT Kota Gorontalo saat pelaksanaan HANI, Minggu (15/07/2018) oleh BNN Kota Gorontalo mengingatkan dengan tegas agar semua pihak senantiasa waspada dengan peredaran Narkotika saat ini. Dirinya mengatakan, Orang tua, masyarakat dan aparat wajib bergerak bersama dalam meminimalisir peredaran Narkotika di Gorontalo.
“Kelihatannya sangat tenang dan tidak ada gejolak peredaran Narkotika di Gorontalo, tetapi sesungguhnya daerah ini sangat rawan dan menjadi incaran peredaran barang haram itu. GRANAT meminta agar aparat lebih proaktif untuk memantau peredaran Narkotika di Kota Gorontalo. “Bukan tidak mungkin dengan fasilitas hotel dan tempat kost yang menjamur di Kota Gorontalo membuat peluang beredarnya Narkotika semakin kuat dan tidak terlihat,” ungkap Fanly kepada media ini.
Ditegaskan Fanly, dengan perkembangan kota yang semakin maju dan berkembang, bukan tidak mungkin peredaran Narkoba akan semakin kuat dan tidak terdeteksi. Kehadiran DPC GRANAT Kota Gorontalo akan membantu agar peredaran Narkotika di Kota Serambi Madina akan terpanatu.
“GRANAT akan terus melakukan pemantauan terkait dengan peredaran Narkoba di Kota ini, namun yang penting bagi kami di GRANAT adalah bagaimana agar pencegahan itu dilakukan secara berantai dan bersama-sama dengan terus mensosialisasikan bahaya Narkoba serta ancaman hukumannya kepada pengedar, pemakai dan bandar. Mereka generasi muda, mahasiswa dan pelajar adalah target utama kami dalam sosilisasi kedepan,” ungkap Fanly sambil diperkuat oleh Ketua DPC GRANAT Pohuwato Ismail Abas.
Bagi Ismail, kegiatan seperti ini wajib dilakukan secara berkesinambungan agar geliat perang terhadap Narkotika akan terus bergema dimana-mana.
“Kami dukung dan mensuport segala aktifitas yang dilakukan oleh BNN maupun pihak aparat keamanan Kepolian dan TNI. Narkoba harus kita keroyok secara bersama biar mereka keteteran,” ungkap Ismail Abas yang sudah cukup senior dalam organisasi ini.
“Persoalan Narkoba wajib dikawal dari ujung Pohuwato hingga Atinngola dan Taludaa. Jangan beri ruang buat barang haram ini beredar di wilayah Serambi Madina,” ungkap Ismail Abas yang sudah memasuki 3 periode sebagai pengurus Granat Pohuwato.#(KP)
Komentar