Tarawih Keliling di Masjid Darul Arqam, Kehadiran Anak-Anak Buat Wali Kota Bahagia

BERITA, DAERAH, GORONTALO206 Dilihat

Laporan : Ifan Saluki
Editor : YR

GORONTALO [kabarpublik.id] – Pada malam kedua Ramadhan, Pemerintah Kota Gorontalo menggelar acara Tarawih Keliling (Tarling) di Masjid Darul Arqam, Selasa malam (12/03/2024).

Acara tersebut menarik perhatian karena kehadiran sejumlah anak-anak yang membuat Wali Kota Gorontalo Marten Taha, bahagia dengan permintaan mereka akan tanda tangannya.

Anak-anak tersebut menyampaikan permintaan tanda tangan kepada Wali Kota Marten setelah ia memberikan ceramah pada ba’da salat Tarawih. Hal ini mengingatkan Marten pada kenangan masa kecilnya saat dia juga berburu tanda tangan imam dan khatib di bulan Ramadhan.

“Saya terharu. Karena saat masih kecil, saya berburu tanda tangan imam dan khatib usai menjalani shalat di momen bulan ramadhan. Dan tadi saya bahagia menandatangani buku ramadhan anak-anak itu. Saya juga sampaikan kepada mereka harus rutin shalat bukan hanya disaat ramadhan,” ujar Marten Taha.

Dalam ceramahnya, Wali Kota Marten Taha mengangkat tema perbedaan. Ia menekankan pentingnya memahami bahwa perbedaan adalah suatu keniscayaan yang tidak boleh menimbulkan perselisihan.

Marten juga mengatakan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dalam keadaan berbeda-beda agar saling mengenal.

“Perbedaan ini adalah suatu keniscayaan. Kita saja diciptakan Allah SWT berbeda-beda, ada laki-laki dan ada perempuan, siang dan malam, dan lain sebagainya. Bahkan, dalam kehidupan sosial pun demikian, ada yang mampu dan tidak mampu serta seterusnya,” ujarnya.

“Oleh karena itu, perbedaan ini janganlah membuat sempit pemikiran kita. Firman Allah SWT dalam Quran Surat Al Hujarat, artinya Manusia diciptakan Allah SWT, dalam keadaan berbeda-beda agar mereka saling mengenal (Li Ta’aarafuu),” sambung Marten.

Untuk itu, Marten Taha mengimbau masyarakat untuk tidak mempersoalkan tentang siapa yang berpuasa lebih dulu ataupun belakangan, tetapi lebih fokus pada pelaksanaan ibadah itu sendiri.

Ia menegaskan bahwa perbedaan dalam ibadah harus disikapi dengan rasional, tanpa menimbulkan perselisihan.

“Dengan begitu banyak sumber belajar dan banyaknya ulama, saya yakin bahwa masyarakat tidak sulit untuk memahami dan mengkaji tentang perbedaan. Saya berharap bahwa pemahaman ini akan membawa pada tercapainya tujuan mencapai derajat taqwa dengan baik,” tandasnya.

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar