Laporan : Derek / Editor : YR
Raja Ampat,[kabarpublik.id] – Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) Kabupaten Raja Ampat,Tahap Pertama meluluskan 130 orang.
Dari sejumlah 192 orang yang mengikuti seleksi, khususnya bagi Tenaga Honorer di lingkungan pemerintah kabupaten Raja Ampat,Kamis 14/10/2021.
kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Raja Ampat, Juariah Saifuddin, SE,MM menjelaskan secara detail kuota untuk kabupaten Raja Ampat, yaitu sebanyak 495 formasi guru.
kuota tersebut hanya 192 orang yang yang mendaftar, untuk mengisi posisi formasi yakni sebagai guru Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah menengah Pertama (SMP),Sekolah menengah atas (SMA),dan Sekolah menengah Kejuruan (SMK)
seleksi yang berlangsung kemarin mereka yang lulus pada tahap pertama hasilnya sudah keluar yaitu TK,SD,SMP, berjumlah 99 orang lulus, Sedangkan SMA,dan SMK sebanyak 31 orang,jadi mereka yang belum ada nasib,termasuk dengan sekolah yayasan akan mengikuti seleksi pada tahap ke II dan tahap terakhir dengan jumlah kuota sisa 62 formasi
Jadi perlu kami sampaikan bahwa peserta Seleksi terbuka Pegawai Pemerintah Perjanjian kontrak (P3K) kabupaten Raja Ampat, lulus tahap Pertama sebanyak 130 orang,mudah-mudahan 62 orang yang mengikuti seleksi tahap II dan,Tahap III berhasil semua,Harap,Kadis Saifuddin.
Pihaknya mendorong pelaksanaan seleksi P3K Tahun 2021,Pendaftar Capai 192 orang Syarat utama berpendidikan S1,dan minimal DIV Serta namanya terdaftar sebagai tenaga honorer di dinas pendidikan kabupaten Raja Ampat,serta terdaftar pada data pokok pendidikan (Dapodik),sistem pendataan skala nasional.
Terkait kuota ini,selaku kepala dinas pendidikan, bersama wakil bupati Raja Ampat sudah ketemu dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen) untuk membicarakan hal ini.
Memang kuota kita di kabupaten Raja Ampat yang berjumlah 495 orang,hanya pendaftar 192 orang; target kami peserta pendaftaran seleksi semua lulus, dari sebanyak kuota pendaftar sedikit, sehingga ini menjadi dorongan kami agar ada kebijakan khusus dalam pelaksanaan seleksi guru.
Ditambahkan Kadis pendidikan dan kebudayaan,Juariah Saifuddin, SE,MM Saat di temui media PAPUAKITA di kantornya mengatakan, seleksi ini tidak semerta-merta ikut langsung lulus. Sebab ada kriteria penilaian, Salah satunya Seleksi ini diprioritaskan kepada mereka yang sudah honorer di dinas terkait kemudian formasinya ada, kalau formasi lebih bisa di isi.
Tapi kalau formasinya terbatas,mereka lebih utamakan ke guru yang memang sudah honorer disitu termasuk dan sekolah induk,walaupun nilai rendah.
Memang ada peserta nilanya 700 dan sudah sertifikasi,Padahal tidak lulus karena bukan dari sekolah induk, Sementara dari pelamar ada yang dari sekolah induk maka otomatis dia lulus,Jelas,Kadis.pungkasnya.(DRK)
Komentar