Oleh : Hasan Munadi (Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
DUNIA masih dalam fase menghadapi pandemic Covid-19, hari demi hari korban kian bertambah begitupun dengan kasus di Indonesia. Sudah ribuan kasus yang terdata sampai saat ini, yang tak terasa sebentar lagi memasuki bulan puasa, dampak dari pada virus corona yang sudah ditetapkan menjadi bencana nasional ini pun mulai terasa, salah satunya dampak sosial. Penanganan selain sector kesehatan kini sudah mulai masuk dalam segi social yang sudah turun dan dicanang kan berbagai macam program penanganan mulai dari pusat sampai daerah, anggaran mulai dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sampai ADD (Anggaran Dana Desa) pun sudah mulai direalokasi/refocusing pada penanganan Covid-19 yang digunakan selain daripada penanganan sector kesehatan yaitu sector social masyarakat.
Dalam hal penanganan dampak yang berakibat pada sector social ini penulis melihat bahwa ada potensi masjid yang dapat di optimalkan keberadaannya, terlepas dari pada berbagai macam program yang sedang digelontorkan oleh pemerintah tentunya semua berharap berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Akan tetapi berbicara mengenai kebutuhan semuan ya pasti akan merasa butuh dengan bantuan, dengan begitu di masjid tentunya memiliki kesempatan untuk dapat memberikan solusi bagi ummat yang sedang menghadapi keterpurukan akibat dari pada dampak corona virus. Masjid memiliki sumber yang dapat diberdayakan dengan keberadaan program zakat infak sodaqoh dan lain sebagainya dari para aghniya (orang kaya) yang kemudian keberadaannya dapat dioptimalkan juga dalam menangani kebutuhan ummat sekemampuan masjid tersebut, sehingga meskipun kegiatan peribadatan dibatasi akan tetapi kepedulian social tentunya diperlukan sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan.
Apalagi sebentar nanti, ummat muslim akan memasuki bulan suci Romadhon, Bulan suci Romadhon tahun1441 H ini akan sangat terasa berbeda dengan puasa di bulan Romadhon tahun tahun sebelumnya yang selalu dilalui dengan baik oleh kaum muslimin muslimat karena berada dalam pandemic global, semuanya ada dalam aturan yang begitu ketat termasuk yang berhubungan hablumminannas dan beribadah di masjid, itu semua dilakukan tidak lain dan tidak bukan hanya dalam bentuk ikhtiar untuk terhindar dari wabah dan memutus mata rantai keberadaannya sehingga mempercepat proses pemulihan efek dari ganasnya virus ini. Keberadaan masjid yang kemudian dikelola oleh Dewan Kemakmuran Masjid ini akan sangat diharapkan memberikan solusi bagi kondisi ummat saat ini dilingkungan sekitar masjid, tentunya keberadaan masjid akan menjadi solusi ketika manajemen pengelolaan masjidnya terkelola dengan baik sehingga keberadaan masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah sholat saja, akan tetapi masjid lebih dari itu dapat member solusi dalam membangkitkan ummat yang berada dalam keterpurukan.##
Komentar