Laporan : Ifan Saluki
Editor : YR
GORONTALO [kabarpublik.id] – Kementrian Koordinator Bidang Ekonomi (Kemenko Ekonomi) RI menggelar pengembangan dan pemberdayaan UMKM Karawo di Provinsi Gorontalo.
Kegiatan yang bekerja sama dengan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dan tim Jadi Gini Belajar Bersama (JGBB) ini berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Rabu (25/9/2024).
Pj. Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin menyambut baik kegiatan yang digelar oleh Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM itu.
Menurutnya, kain Karawo sebagai kain khas daerah sangat penting untuk terus dikembangkan untuk meningkatkan nilai ekonomis.
Rudy menilai, sulaman Karawo memilki potensi besar sebagai produk budaya yang dapat diintegrasikan dengan sektor ekonomi lainnya salah satunya pariwisata. Karawo dapat menggerakkan ekonomi rumah tangga, pemberdayaan perempuan serta memenuhi permintaan produk Wastra Nusantara dan fashion di tingkat nasional.
“Oleh karena itu, regenerasi perajin dan desainer muda Karawo menjadi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan pengembangan UMKM dan Karawo di masa depan. Saya melihat beberapa desainer lokal sudah menunjukkan peran aktif dalam mengembangkan Karawo dan mereka perlu mendapat dukungan serta bimbingan lebih lanjut agar dapat menjadi local champion,” kata Rudy yang juga menjabat Deputi Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM.
Di tempat yang sama, Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kemenko Perekonomian Herfan Birilianto menjelaskan, kegiatan pemberdayaan UMKM Karawo ini diharapkan dapat menjadi daya ungkit tidak saja bagi ekonomi Gorontalo tetapi juga mengenalkan Karawo di kancah nasional.
“Pemberdayaan Karawo ini bekerja sama dengan Pewastra Nasional Didit Malunan meliputi penyusunan modul dan pelatihan UMKM mencakup identifikasi potensi, akselerasi inovasi, manajemen usaha, pemasaran hingga teknik pemasaran serta pembuatan video promosi,” kata Herfan.
Lebih lanjut katanya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian secara konsisten berupaya mewujudkan komitmennya dalam mengembangkan UMKM nasional agar UMKM dapat naik kelas. Beberapa kebijakan strategis yakni akses permodalan, peningkatan kapasitas SDM, perluasan pasar produk, serta pemanfaatan teknologi digital.
“Produk Karawo nantinya akan lakukan proses kurasi dapat lolos kami pamerkan di Osaka World Expo tahun 2025 dan didorong pada business matching pembiayaan dari Bank Mandiri dan stakeholder lain,” sambungnya.
Workshop pengembangan dan pemberdayaan UMKM Karawo rencananya akan berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh 47 desainer dan perajin Karawo. Pihak Kemenko Perekonomian juga sedang membuat video promosi Karawo untuk dipublikasikan di media sosial dan media lainnya.
Komentar