Laporan : Jaringan Berita SMSI
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO [KP] – Dalam rangka pencegahan radikalisme dan terorisme di kalangan masyarakat Gorontalo, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo yang berkantor di Jalan Moh. Thayeb Gobel, Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo kembali menggelar kegiatan dengan tema “Perempuan Agen Perdamaian Dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme melalui FKPT Gorontalo” yang rencananya akan dilaksnakan hari ini, Kamis (23/05/2019) bertempat di Ballroom Hotel Grand Q Gorontalo.
Drs. Abdullah Hayati selaku Ketua FKPT Provinsi Gorontalo mengatakan kegiatan ini lebih menitik beratkan kepada Peran Perempuan dan Anak, dimana Perempuan dan anak akan memahami sejarah radikalisme di Indonesia dan bagaimana peranan Perempuan dan Anak sebagai bagian dari masyarakat dalam upaya pencegahan ekstrimisme dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Ketua Bidang Perempuan dan Anak, Nur Bone mengatakan bahwa kegiatan ini akan berlangsung dari pukul 08.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita, yang akan dihadiri oleh para pejabat, SKPD, Camat, Lurah, dan beberapa perusahaan media yang ada di provinsi Gorontalo.
Terkait dengan kegiatan tersebut, Nur Bone menjelaskan saat ini terorisme bukan hanya dilakukan oleh laki-laki, namun juga kaum perempuan mulai ingin mengikrarkan ideologinya. Masih segar dalam ingatan kita serangan di 3 Gereja (GPPS Arjuno, GKI Diponegoro, dan Gereja Santa Maria Tak Bercela) di Surabaya yang faktanya pelaku Bom bunuh diri dilancarkan oleh satu keluarga. Hal yang mengejutkan lainnya adalah pelaku ledakan bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela adalah perempuan dewasa yang tidak lain adalah seorang ibu yang membawa dua orang anaknya untuk meledakkan dirinya di depan halaman Gereja sehingga menewaskan setidaknya 6 orang dan 35 orang luka-luka.
“Mayoritas perempuan terpapar radikal melalui kajian-kajian, pengaruh dari suaminya, juga bahan bacaan dari berita-berita yang disebarkan melalui media-media komunikasi dan informasi misalnya media sosial, cetak, dan media-media lainnya yang dibuat oleh kelompok-kelompok radikal untuk memperluas penyebaran paham-paham kelompoknya, sementara peran perempuan sangat vital dalam keluarga yaitu sebagai pendidik anak dalam keluarga,” ungkap Nur Bone melalui Kabid Hubmas FKPT Gorontalo, Romi Moge, Rabu (22/05/2019).
Ditegaskannya pula, Perempuan Agen Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 Provinsi dibentuk sebagai sinergitas di daerah untuk melaksanakan program pencegahan terorisme, sehingga program-program ini diharapkan dapat menjadi stimulan untuk diteruskan kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah sehingga kita bisa memiliki pemahaman yang sama tentang pencegahan terhadap aksi-aksi terorisme.#[KP/Ati]
Komentar