Laporan : Rijani (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba
RAJA AMPAT [KP] – Kondisi pandemic Corona yang saat ini mengancam kabupaten Raja Ampat, maka perlu harus melakukan langkah-langkah konkret untuk memutuskan penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19) di Raja Ampat.
Hal itu disampaikan secara langsung oleh perwakilan Tim Satgas Covid-19 Raja Ampat, Albert Kaihattu saat mendampingi Juru Bicara (Jubir) Satgas, dr. Rosenda dalam konferensi pers di kantor Bupati, Selasa, (05/05/2020).
Albert mengatakan, Tim Satgas akan melakukan langkah-langkah konkrit diantaranya, melakukan pengawasan secara tegas di pesisir Distrik Kota Waisai.
“Melihat kondisi saat ini, maka akan dilakukan tindakan tegas bagi yang melakukan perjalanan turun naik Kota Sorong-Waisai tanpa pemberitauan atau izin dari Tim Satgas Covid-19 yang saat ini bersiap siaga di pelabuhan Falaya Kota Waisai”, ucapnya.
“Dan untuk speedboat di luar waisai yang beroperasi di perairan laut Waisai akan diadakan pemeriksaan Pasport atau semacam surat izin transportasi laut. Jika terdapat motor es tersebut tidak memiliki kartu pass maka speedboat akan kami tahan,” sambung Albert.
Selain itu, Tim Satgas Kabupaten juga akan mempertegas kepada tim satgas Kelurahan untuk lebih memperketat pengontrolan bagi masyarakat yang keluar masuk di wilayah Raja Ampat dan khususnya kota Waisai.
“Jika bagi masyarakat yang ingin keluar jauh dari Waisai agar dapat melaporkan diri ke tim satgas yang berada di pelabuhan guna melakukan pendata dan di beri izin oleh tim satgas yang saat ini stey di pelabuhan Falaya,” pintahnya.
Ia juga berharap, para penumpang dari Sorong ke Waisai yang biasa tiba pada malam hari agar bisa melaporkan diri untuk dapat melakukan pemeriksaan oleh tim medis.
“Karena kondisi seperti ini, maka kita harus bekerja sama dengan pihak keamanan, Sipil, dan seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga daerah kita agar agar secepatnya terbebas dari ancaman virus Corona,” tuturnya.
Terkait Pemberhentian atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Albert berharap agar di Waisai tidak dapat di terapkan karena wilayahnya terlalu kecil.
“Jika kita paksakan masyarakat bisa kelaparan. Kita lihat saja di kota-kota besar saat ini yang berlakukan PSBB pun tak bertahan lama”, pungkas Albert.#[KP]
Komentar