Laporan : Tim KP (JMSI)
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO [KP] – Kondisi Konprov PGRI Gorontalo bakal ramai hari ini. Setelah pemilihan nanti, akan lahir Ketua PGRI Baru yang menakodai para kelompok Oemar Bakti di serambi Medinah ini.
Perdebatan akan sengit soal verifikasi para calon yang dilakukan oleh Panitia. Juru bicara Eduart Wolok, Mario Nurkamiden, pada media ini Minggu (16/02/2020) berpendapat Konprov yang berlangsung Desember kemarin dianulir hasil pemilihan yang menghantar Eduart menang dikarenakan ketidakhadiran PB PGRI. Menurutnya Konprov hari ini merupakan Konprov lanjutan.
“Artinya para calon kemarin yang tetap itu saja, tinggal dilanjutkan pleno 3 yaitu Pemilihan F1 Ketua. F2 Wakil Ketua dan F3 Sekretaris. Jadi pak Eduart Wolok tetap mencalonkan sebagai Ketua,” ungkap sang Jubir Mario.
Soal penjaringan dan verifikasi, Mario menegaskan , proses penjaringan sudah dilaksanakan di tingkatan Cabang Kabupaten/Kota. Sesuai surat PB hanya melanjutkan dari pleno 3.
“Kalau memang penjaringan itu disahkan, maka PGRI provinsi melanggar AD/ART, karena jelas tim verifikator itu harus cabang. Yang jelas hari ini tinggal memilih kembali calon yang kemarin lolos verifikasi oleh cabang,” tutup Mareio Nurkamiden.
Pernyataan ini diluruskan oleh Sekretaris Jenderal PB PGRI, Ali Arahim. Menurutnya, penjaringan yang dilakukan oleh Cabang ditampung oleh Panitia ditingkat provinsi dan dilakukan verifikasi kembali. Dalam hal verifikasi ini, Sekjen mengatakan jika apa yang dilakukan oleh panitia Konprov sudah sesuai dengan AD ART.
“Ngga benar jika panitia Konprov melanggar AD ART. Hasil verifikasi itu sudah sesuai AD ART,” tegas Arahim.
Calon Pengurus Desember Lalu Tidak melalui Verifikasi
Hal yang sama ditegaskan juga oleh Dr. Mansur Moboliu selaku Ketua verifikasi calon Ketua PGRI provinsi Gorontalo. Dirinnya menegaskan bahwa panitia verifikasi dibentuk berdasarkan SK pengurus provinsi yang terdiri dari unsur kabupaten/kota dan bekerja sudah sesuai amanah AD/ART.
“Panitia sudah memverifikasi tehnis dan adminnnistrasi data 65 calon Ketua PGRI provinsi masa bhakti 2019-2024 yang diusulkan kabupaten/ kota. Dari jumlah itu hanya 28 yang lulus dan berhak ikut pemihan,” tegas Mansur Mobiliu, Senin (17/02/2020).
Terkait nama Eduart Wolok, Rektor UNG, yang juga ikut verifikasi namun tidak lulus karena SK kepengurusan yang dia masukkan tumpah tindih. Pada tahun yang sama dia menjabat dilebih dari satu kepengurusan. Sudah begitu, jabatan yang tercantum di SK tidak diatur di AD/ART. Sementara pada konferensi Desember lalu panitia tidak melakukan verifikasi calon pengurus..
“Waktu itu kabupaten/kota tidak memasukkan nama nama calon untuk verifikasi, padahal ada panitia verifikasi dan saya ketuanya. Mereka memaksakan tetap gelar pemilihan sehingga PB membatalkan hasil konferensi,” kata Mansur.
Soal verifikasi calon untuk pemilihan lanjutan kata Mansur sudah dikonfirmasi Wakil Sekjen Dudung Abdulkodie kepadanya kemarin.#[KP]
Komentar