Laporan : Lolan Towalu
Editor : Mahmud Marhaba
POHUWATO (KP) – Kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa SPBU yang ada di Kabupaten Pohuwato mulai dimanfaatkan oleh beberapa oknum pengecer untuk menaikkan harga. Tak tanggung-tanggung, harga BBM ditingkatan pengecer mencapai angka 15 ribu perliter. Kondisi ini mengundang banyak pengeluhan dari para pengendara kenderaan bermotor sebagai pengguna BBM.
Seperti yang diungkapkan Yanto (33) warga asal Kecamatan Taluditi yang ditemui awak media ini usai melakukan pengisian bahan bakar jenis premium di salah satu pengecer, Rabu (03/10/2018) mengaku sempat terkejut setelah mengetahui harga yang harus ia bayarkan untuk satu liter premium hampir mencapai dua kali lipat dari harga premium biasanya.
“Karena saya lihat di SPBU antriannya begitu panjang, ditambah lagi BBMnya juga masih kosong, jadi saya mengisi BBMnya di pengecer. Biasanya kalau kondisinya normal, harga ditingkatan pengecer untuk premium berkisar antara delapan ribu sampai dengan sembilan ribu rupiah. Tapi saat ini, harga premium di pengecer mencapai lima belas ribu,” kata Yanto dan berharap agar pihak yang berkompeten dalam pengaturan harga BBM bisa menertibkan permainan harga ditingkatan pengecer dan pasokkan BBM di SPBU bisa segera normal kembali.
Hal senada juga diungkapkan Andri (22) salah seorang abang bentor yang ada di Kecamatan Marisa yang mengaku terpaksa membatasi aktifitasnya sebagai pengelola jasa angkutan karena kekosongan BBM di SPBU.
“Karena di SPBU BBM masih kosong ditambah lagi harga di pengecer cukup tinggi, jadi saya harus menghemat. Kalau kondisi normal saya biasanya keliling untuk mencari penumpang (konsumen jasa angkutan red.). Tapi karena kondisinya masih seperti ini, terpaksa saya mangkal disatu tempat dan tidak keliling seperti biasanya,” ungkap Andri yang mengaku kondisi tersebut sangat berpengaruh pada pendapatan hariannya.
Sementara itu, Budi Aditiya (35) pertugas di salah satu SPBU yang ada di Kabupaten Pohuwato ketika dikonfirmasi terkait kekosongan BBM di tempat ia bekerja mengatakan bahwa pihaknya sementara menunggu pengiriman dari pihak pendistribusi BBM.
“Kita belum tahu pasti penyebab keterlambatan pengiriman BBM. Namun berdasakan berita yang beredar, salah satu yang ikut mempengaruhi pengiriman BBM ke Pohuwato adalah bencana alam yang terjadi di Palu dan Donggala sebagai salah satu daerah yang ikut memasok BBM ke Pohuwato,” beber Budi.
Berdasarkan pemantaun awak media Kabar Publik sampai dengan saat ini antrian BBM di SPBU seperti SPBU yang ada di Kecamatan Marisa dan SPBU Randangan masih tetap berlanjut. Antrian bukan saja dari kalangan para pemilik kenderaan bermotor, tetapi juga anrian galon milik para pengecer BBM.#(KP)
Laporan : Lolan Towalu
Komentar