Laporan : Muh. Yadi [JMSI]
Editor : Mahmud Marhaba
KAB. BANDUNG [KP] – Jalan lintas Bandung – Garut via Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung merupakan jalur tengkorak yang patut diwaspadai oleh para pegguna jalan, baik menggunakan kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua. Jalan akses kedua wilayah ini kerap kali menelan korban akibat kecelakaan.
Kapolsek Ibun Polresta Bandung, Iptu Carsono, SH sering menghimbau kepada para pengguna jalan lintas Ibun – Kamojang – Garut, agar waspada dan berhati – hati jika melawati jalan tanjakan atau turunan Astana dan SD Inpres. Pada dua titik tersebut kemiringan jalan mendapat 70 derajat sehingga sangat berbahaya bagi pengendara terutama saat menurun.

Jajaran Muspika Kecamatan Ibun diantaranya Camat Ibun, Ajat Sudrajat, Kapolsek Ibun Polresta Bandung, Iptu Carsono, Koramil Paseh Kapten Infantri Agus Sumpena dan Satpol Pamong Praja Kecamatan Ibun, memasang bantalan – bantalan untuk pencegahan terhadap benturan yang membahayakan bagi korban laka.
Dalam satu pekan ini terjadi kecelakaan tunggal. Peristiwa kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (28/3/2020) dan Rabu (1/4/2020). Korban kecelakaan tunggal diantaranya pasangan suami istri Mani (45) dan Heru (50) di Makam (Astana) Jl. Raya Patrol Ibun Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Saat dia melintas sekitar pukul 12.00 WIB dari arah Garut menuju kampung halaman Majalaya, sepeda motor Honda Vario (metic) Nopol D 4913 UAZ yang dikendarainya mendadak rem blong.
Korban jatuh di tengah – tengah makan (astana), sementara sepeda motor Honda Vario jenis metic membentur di sisi jalan. Tim Relawan Gera Peka Ibun bersama warga segera menolong korban, dan korban dilarikan ke Rumah Sakit Ebah Majalaya untuk diberikan pertolongan medis.
Kecelakaan tunggal pun terjadi lagi Rabu (1/4/2020) pukul 17.00 Wib di lokasi yang sama. Dua orang pengendara berboncengan suami istri Asef Kurniawan (27) bersama istrinya warga Sukapura Kiaracondong Bandung mengalami hal yang sama.
“Saat menurun tiba – tiba rem motor blong, dan saya tidak dapat mengendalikan sehingga membentur tebing,” ucap Asef Kurniawan.
Asef Kurniawan mengaku sejak melintas jalan Cukang Monteng ada kelainan pada rem, namun hal itu dianggap biasa karena hampir semua motor jenis metic sering panas di bagian rem. Dia pun tetap melajukan motornya dengan kecepatan 40 Km/jam. Tiba-tiba diturunan Patrol kondisi rim blong.
Seorang Relawan Gera Peka Wahyu kepada kabarpublik.id mengatakan. Korban hanya luka ringan di bagian kaki dan lutut. “Kejadian sekitar pukul 17.oo wib Rabu (1/4/2020) korban kecelakaan hanya luka ringan dan mendapatkan pertolongan yang dibantu oleh warga masyarakat,” ujarnya.

Wahyu lebih lanjut menuturkan, kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (28/3/2020) karena lukanya cukup berat langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ebah. Sebelumnya mendapatkan pertolongan dari Puskesmas Ibun, jika lukanya berat maka Tim Relawan Gera Peka mengambil tindakan segera agar tertolong.
Jajang (43) warga Cikajang di lokasi kejadian, ketika sedang melintas menuju Kota Bandung mengatakan, jika pengendara sepeda motor tidak hati – hati dan tidak mau mengikuti petunjuk yang sudah terpampang di sepanjang jalan Lingkar Monteng, maka sering terjadi kecelakaan. “Disitu khan ada petunjuk tempat istirahat dan dinginkan rem motor anda, ya kemungkinan tidak mau mengindahkan rambu – rambu itu,” tutup Jajang.#*[KP].
Komentar