Laporan : Jhen / Editor : YR
SUMATERA BARAT [kabarpublik.id]–Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy Datuak Rajo Pasisia Alam berharap agar bundo kanduang di Sumbar mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki untuk menyokong upaya-upaya pelestarian adat dan budaya.
Harapan itu disampaikan Audy saat pembukaan Musayawarah Besar (Mubes) X Perkumpulan Bundo Kanduang Minangkabau di Auditorium Istana Gubernuran Sumbar, Rabu (25/09/2024).
“Kita menyadari, bahwa kebudayaan kita unik karena menempatkan perempuan di posisi yang terhormat. Itulah para bundo kanduang. Selama ini, kita menyaksikan bahwa peran bundo kanduang di Sumbar tidak saja strategis dari sisi kebudayaan, tapi juga dari sisi pembangunan,” ujar Audy mengawali sambutannya.
Peran bundo kanduang atau perempuan di Sumbar, sambung Audy, tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar yang saat ini menempati peringkat pertama di Sumatera dan peringkat enam nasional.
Pengakuan pemerintah pusat terhadap besarnya peran bundo kanduang juga hadir lewat anugerah gelar Tokoh Masyarakat Adat kepada Ketua Perkumpulan Bundo Kanduang, Prof Puti Reno Raudha Thaib pada 2021 lalu.
“Gelar Tokoh Masyarakat Adat untuk bundo kita Prof Raudha Thaib adalah pengakuan pemerintah pusat akan besarnya peran perempuan di Sumbar. Semoga, bundo-bundo kanduang lain senantiasa menjadikan beliau sebagai contoh,” ucap Audy mengapresiasi Ketua Perkumpulan Bundo Kanduang tiga periode tersebut.
Di sisi lain, Audy menyadari bahwa meskipun berstatus organisasi nonprovit, Perkumpulan Bundo Kanduang tetap membutuhkan sumber daya untuk menyokong kerja-kerja pelestarian adat dan budaya, serta melakukan pembinaan di tengah masyarakat.
Di samping penganggaran dari pemerintah, Audy berharap perkumpulan ini juga dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk mendukung pemberdayaan.
“Kaderisasi memang sangat diperlukan. Namun, Perkumpulan Bundo Kanduang juga harus memaksimalkan potensi yang dimiliki melalui gerakan ekonomi seperti koperasi, UMKM, dan lain sebagainya. Ini sangat penting untuk menyokong usaha-usaha pelestarian adat dan budaya sebagai tugas pokok organisasi,” ucap Audy yang dalam kesempatan itu didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Jefrinal Arifin.
Oleh karena itu, Audy berharap para bundo kanduang yang nantinya terpilih pada kepengurusan Perkumpulan Bundo Kanduang Sumbar periode 2024-2028, agar mengaktifkan seluruh jaringan yang dimiliki, baik dengan pemerintah, perusahaan swasta, serta lembaga terkait lain, untuk mendorong pemaksimalan potensi yang tersedia.
“Kami ucapkan selamat atas penyelenggaraan Mubes X ini. Kita ucapkan terima kasih kepada kepengurusan sebelumnya di bawah kepemimpinan Bundo Raudha Thaib, dan semoga Mubes X ini menghasilkan kepengurusan yang tak kalah solidnya ketimbang kepengurusan sebelumnya,” ujar Audy mengakhiri.
Sementara itu dalam sambutannya, Prof Puti Reno Raudha Thaib menjelaskan bahwa dirinya di saat bersamaan tengah mengemban tiga jabatan sekaligus, yaitu sebagai Ketua Perkumpulan Bundo Kanduang Sumbar, Ketua Perkumpulan Bundo Kanduang Nusantara, dan juga Ketua Perkumpulan Bundo Kanduang Internasional.
“Sudah pada periode ketiga jabatan ini saya emban. Kita berharap Mubes X ini menghasilkan kepengurusan baru dan rumusan pekerjaan yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, Mubes X ini turut dihadiri oleh perwakilan bundo kanduang dari luar negeri, dari 18 provinsi di Indonesia, dan dari 19 kabupaten/kota di Sumbar,” ucap Raudha Thaib. (adpsb/isq)
Komentar