Laporan : Rifaldy Happy (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO [KP] – Merebaknya Corona Virus Disease (Covid-19) tidak sepenuhnya berdampak baik bagi kelestarian lingkungan. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jaringan Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda) Gorontalo Nurain Lapolo, Jumat (05/06/2020).
Nurain menilai, berkurangnya aktivitas publik secara besar-besaran akibat Covid-19 memang memberikan dampak yang positif bagi lingkungan.
“Memang dibeberapa tempat contohnya di Jakarta misalnya, dengan berkurangnya aktivitas kendaraan, aktivitas publik, hingga industri memberikan dampak positif lantaran bisa mengurangi jumlah polusi,” ujarnya.
Namun, Nurain mengungkapkan, masalah lingkungan bukan hanya sekedar soal polusi. Aktivitas tambang yang ilegal hingga penebangan hutan, turut berperan dalam pengrusakan lingkungan.
“Di tengah wabah Covid-19 seperti ini, ilegal logging dan para penambang liar semakin tidak terkontrol. Mereka semakin bebas mengeksploitasi alam. Informasi ini masih sering kami dapatkan dan temui langsung dilapangan,” ungkap Nurain
Menurutnya, hal ini disebabkan pemerintah yang sudah disibukan dengan penangan Covid-19 dan tidak lagi berfokus pada isu pengrusakan lingkungan. “Seharusnya meski di tengah Covid, masalah lingkungan bisa menjadi perhatian lebih,” tutur Nurain.
Padahal kata Nurain, kebakaran hutan yang terjadi dibeberapa Pulau di Indonesia menyebabkan pasien Covid-19 yang berada disana lebih berpotensi meninggal dunia.
“Dibeberapa tempat misalnya. Kebakaran hutan di pulau Kalimantan dan Sumatra justru malah menambah angka positif corona yang meninggal disebabkan penyakit bawaan paru-paru, dan ini terkait kerusakan lingkungan juga,” katanya.
Semantara itu dirinya memprediksi, potensi masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam pasca covid nantinya akan semakin meningkat.
“Pasca ini (Covid) mungkin manusia akan lebih berkutat pada hal-hal yang lebih meningkatkan ekonomi mereka untuk bisa stabil kembali, nah bisa jadi pengrusakan akan menjadi lebih parah,” Pungkas Nurain.#[KP]
Komentar