DIBALIK DARI BUNUH DIRI DAN FENOMENA

OPINI245 Dilihat

Penulis : DR. Sahmin Madina (Perspektif Gorontalo)

MARAKNYA peristiwa bunuh diri yang diekspose oleh media massa belakangan ini sebenarnya bisa dijelaskan dari kaca mata sosiologi. Ada banyak literatur sosiologi yang mengulas tentang fenomena bunuh diri di tengah masyarakat.
Salah satu yang paling terkenal adalah Suicide (1897) karya Emile Durkheim. Dia berpendapat bunuh diri dapat dipicu oleh penyebab psikologis, biologis, dan fisika kosmis yang terkadang tidak dapat dijelaskan secara eksakta.
Durkheim juga membagi jenis bunuh diri menjadi tiga. Pertama, bunuh diri egostik yang dipicu oleh keterlepasan individu dari ikatan sosial. Individu yang tidak terintegrasi dengan lingkungan sosial cenderung berpikir suicidal.
Kedua, bunuh diri altruistik yang terjadi akibat terlalu kuatnya individu dalam kohesivitas sosial dengan kelompoknya. Biasanya, bunuh diri altruistik terjadi di dalam lingkungan komunitas yang masih primitif. Sebab, bunuh diri tipe ini cenderung dinilai sebagai sebuah tradisi atau kepercayaan.
Ketiga, bunuh diri anomik yang dipicu oleh perubahan sistem dalam masyarakat, baik sistem ekonomi, sosial, dan budaya sehingga menyebabkan terganggunya sistem kolektif. Ketidakpastian akibat perubahan sistem akan berdampak pada psikologis individu.
Lantas, bagaimana pendekatan sosiologi bisa menjelaskan maraknya aksi bunuh diri yang terjadi di era digital belakangan ini.##

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar