Laporan : Didik Setiadi (JMSI)
Editor : Mahmud Marhaba
KEDIRI [KP] – Dandim 0809 Kediri, Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno S.E., M,Si (Han) bersama jajaran Forkopinda Kabupaten dan Kota Kediri menyambut kedatangan kunjungan kerja rombongan dari Kementrian RI, Menseskab, Menteri PUPR, Mensos dan Menhub RI di Ponpes Hidayatul Mubtadiin Lirboyo Kota Kediri.
Rombongan dari Kementrian meresmikan Rusun Ponpes Hidayatul Mubtadiin Kediri serta menggelar Rapat Terbatas secara tertutup terkait pembangunan Bandara Kediri, Sabtu (15/02/2020).
Adapun Rombongan dari Kementrian RI yang ikut berkunjung ke wilayah Kota Kediri ini diantaranya, Menseskab RI Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M, Menteri PUPR RI Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D, Menhub RI Ir. Budi Karya Sumadi, Hanindito Himawan Pramana (Putra Menseskab RI), Dirjen Penyedia Perumahan Kementrian PUPR Dr. Ir. Khalawi A.H., M.Sc. MM, Emir Kresna (Tenaga Ahli KORINBANG ), Endra Saleh (Kabiro Komunikasi Kementrian PUPR), serta sejumlah staf dari masing-masing Kementrian.
Sebagai tuan rumah di wilayah Kota Kediri nampak hadir, Wagub Jatim Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, Dandim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno S.E ,M,Si (Han), Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana S.I.K, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar SE, Danramil 0809/03 Mojoroto Kapten Czi M.Muklasin, Kapolsek Mojoroto Kompol Sartana SH, KH Khafabihi Makrus Pengasuh Ponpes Lirboyo, KH Anwar Iskandar Pengasuh Ponpes Al – Amin, KH Makin Toha Rois Suriah PCNU, KH An’im Falachuddin Anggota DPR RI dari PKB, KH Zamzami Makrus Pengasuh Ponpes Lirboyo, Para Staf pemerintah Provinsi Jatim dan Perwakilan Santri Ponpes Hidayatul Mubtadiin.
Dalam sambutannya Ketua Yayasan Ponpes Hidayatul Mubtadiin Kediri, KH Abdulloh Kafabihi Mahrus menyampaikan, ucapan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada segenap tamu dan rombongan yang telah berkenan hadir ditempatnya, dan berharap apa yang di sumbangkan semoga bermanfaat di dunia maupun di akhirat.
KH, Abdulloh Kafabihi Mahrus juga menjelaskan, jumlah Santri yang ada di Pondok Pesantrennya sebanyak 29 ribu cukup merepotkan dan perlu adanya sarana gedung yang bisa membantu menampung para santrinya.
“Insyaallah kalau kita open sama orang orang yang zoib, Allah akan memberikan pertolongan dan diberikan kebaikan yang banyak, orang-orang yang tidak mampu kalau kita perlakukan dengan baik, maka Allah pasti akan membalas kebaikan kita semua,” ungkap KH Abdullah Kalabihi Mahrus.
Disampaikannya juga, jika kita mencintai tanah air adalah bagian dari nasionalisme, orang yang menantang pemerintah itu namanya bukhot. “Disini Santri juga diberikan wawasan tentang kebangsaan dan akhlakkulkharimah. Tawaduk itu termasuk alkharimah,” pungkas KH, Abdulloh Kafabihi Mahrus.
Menteri Sekretaris Kabinet (Mensekab ) RI. Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M menyampaikan bahwa Kediri sangat beruntung didatangi 2 Mentrei yang menjadi andalan bapak Presiden RI, dan pada hari Ini juga nanti kita akan datang untuk meninjau lokasi pembangunan Bandara Kediri.
“Punya Bandara baru maka akan membantu perekonomian masyarakat Kediri, dan sekitarnya seperti Blitar, Jombang dan lain sebagainya,” ungkap Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M.
Bapak Presiden RI, kata Pramono, tidak bisa datang ke Kediri. Olehnya Pramono menyarankan, jika nanti pak Kyai menginginkan menteri siapa saja yang di undang, dirinya akan mengajukan ke Presiden langsung. Kesempatan itu Menteri Perhubungan juga memberi alat transportasi bus kepada pondok.
“Bagi kami Podok Lirboyo sudah tidak asing lagi, karena saya sudah berkali-kali kesini sebab saya lahir di Kediri dan Pondok Lirboyo tidak usah diragukan lagi masalah nasionalismenya karena sudah terkenal dari jaman dulu bahwa kita ini negara mayoritas Muslim dan kita di mata dunia sangat di hormati,” ungkap Pramono.
“Saya yakin pondok Lirboyo bisa berkembang pesat dan santrinya bisa menyebarkan siar agama, maka Indonesia tidak diragukan lagi. Dan pak Jokowi sangat dekat sekali dengan Ulama, dan membangun Pesantren itu berarti membangun Negeri kita ini,” tegas Pramono Anum menutup sambutannya.#[KP]
Komentar