Oleh : Mahmud Marhaba (Sekjen JMSI Pusat)
LOMPATAN prestasi Partai Nasdem tidak hanya terjadi di tingkat Nasional, namun lebih dari itu Partai Nasdem di Gorontalo cukup memberikan warna yang berarti pada kanca politik di serambi Madina julukan provinsi Gorontalo.
Prestasi yang luar biasa bisa dilihat pada perolehan kursi yang signifikan, baik di DPRD Provinsi Gorontalo yang mampu ‘mencuri’ 1 kursi Wakil Ketua DPRD. Demikian juga di kabupaten Gorontalo dan kabupaten Gorontalo Utara. 1 Wakil Ketua DPRD disabet yang berimbas pada perolehan Fraksi penuh di kantor wakil rakyat itu.
Lebih mencengangkan lagi, daerah Bone Bolango mampu menyingkirkan tradisi lama perolehan kursi di parlemen itu. Partai Nasdem yang dipimpin oleh Halid Tangahu mampu membawanya ke kursi orang nomor satu di parlemen itu. Ini tidak lepas dari peran Hamim Pou yang saat ini menjabat Bupati Bone Bolango.
Karir politik Hamim Pou lebih gemilang lagi ketika didukung penuh oleh sang istri Lolly Yunus yang mampu mempersembahkan kursi terbanyak. Dari catatan media Kabar Publik, Lolly Yunus merupakan Aleg di provinsi Gorontalo yang mampu menyumbangkan dua kursi ke DPRD provinsi Gorontalo. Rekor ini melampaui perolehan suara Hamid Kuna tahun 2009 lalu yang mampu menyumbangkan dua kursi di Deprov.
Sayangnya, prestasi ini tidak diikuti oleh perolehan kursi di Kota Gorontalo dan Pohuwato. Nasdem seolah redup di kantor wakil rakyat itu. Padahal, potensi ini sangat terbuka lebar, namun fakta berbicara lain.
Meski pertarungan legislative masih sangat jauh, partai Nasdem yang mengusung tag line Restorasi Untuk Bangsa itu melakukan pembenahan secara dini. Pucuk pimpinan DPD Partai Nasdem Kota Gorontalo berganti. Lolla Mayulu Yunus, yang tercatatkan diri sebagai Caleg DPR RI bersama Rachmat Gobel dan Rustam Aliki, kini dipercayakan menjadi Ketua Nasdem Kota. Dirinya adalah wanita pertama yang menjadi pimpinan partai Nasdem di Gorontalo. Lalu, apa targetnya kedepan? Masih terlalu dini untuk dilakukan spekulasi. Namun yang pasti, pembenahan struktur partai dilakukan dengan sasaran yang jelas. Kita lihat saja nanti perjalanan kedepan peta politik di Gorontalo.
Menariknya dalam kanca politik saat ini, di provinsi Gorontalo terdapat 3 wilayah kabupaten yang bakal melakukan Pilkada. Kerja politik partai Nasdem dituntut lebih tinggi. Meski di Bone Bolango Hamim Pou sebagai petahana dalam Pilkada itu, namun ancaman pun wajib diperhitungkan dengan matematika politik. Strategi lawan patut diwaspadai. Apalagi, cara-cara yang masif dan terstruktur untuk memenangkan kursi pimpinan daerah sangat kental dilakukan. Yang wajib menjadi catatan dalam setiap hajatan Pilkada di Gorontalo, monay politic masih cukup dominan digunakan untuk mencapai kemenangan. Slogan yang tidak mendidik, ‘Ja bome gaya, doi paralu’ (bukan hanya gaya, uang yang utama) lahir disetiap ajang Pilkada dan Pileg digulirkan. Ini akan menjadi tantangan dan musuh kita bersama.
Politik transaksional telah dipatahkan oleh Partai Nasdem. Ini dibuktikan oleh Rachmat Gobel yang mampu meraih suara terbanyak saat Pileg 2019 kemarin. Perolehan suara itu juga menghantar dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI saat ini. Konsistensi dirinya untuk menjadikan setiap ‘Pilkada Tanpa Mahar’ dan ‘Pilkada Tanpa Meya-meya’ akan diuji dalam perjalanan Pilkada Desember 2020 mendatang. Bagaimana sikap calon yang diusung oleh partai Nasdem? Strategi apa yang akan dilakukan oleh Nasdem nanti? Masih rahasia.
Hari ini, Kamis, 6 Agustus 2020, pengurus Partai Nasdem Gorontalo melakukan Rapat Kerja (Raker) di daerah ini. Berbagai kebijakan partai akan dirumuskan, termasuk strategi pemenangan di Pilkada nanti.
Sebagai putra daerah Gorontalo yang manduduki jabatan Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel hadir dan membuka Raker Nasdem di gedung Gorontalo Convention Center (GCC). Dengan penerapan protocol kesehatan yang sangat ketat, semua peserta wajib melakukan repid test ketika memasuki ruangan Raker. Ini tidak lain untuk meminimalisir penyebaran virus Corona di Gorontalo, apalagi lonjakan daftar orang yang terjangkit Covid-19 di Gorontalo sangat tinggi, menduduki rangking 4 secara Nasional.
Pengabdian dan pemberian diri dari Rachmat Gobel tak perlu diragukan lagi untuk Gorontalo. Sebelum dirinya menjabat Wakil Ketua DPR RI saja, intensitas kunjungan serta perhatiannya untuk pembangunan di Gorontalo cukup tinggi. Apalagi saat dirinya telah menduduki jabatan tinggi di tanah air ini. Perhatian dan kerja kerasnya Rachmat Gobel tidak serta merta mulus seperti meluncur diatas minyak, namun, gesekan politik cukup terasa walau tidak terlihat.
Banyak yang salah memprediksi terkait langkah politik Rachmat Gobel. Setelah dipercayakan oleh Partai menjadi Wakil Nasdem di deretan pimpinan DPR RI, ada keinginan politisi Gorontalo untuk mendorong Rachmat Gobel menjadi Gubernur Gorontalo pada masa mendatang. Alasannya cukup masuk akal. Mereka berharap tangan dingin Rachmat Gobel mampu mendongrak tingkat kemiskinan 5 besar nasional berbalik menjadi 5 termakmur secara nasional. Bahkan diharapkan Rachmat Gobel akan menjadi orang nomor 2 di Indonesia sebagai Wakil Presiden mendatang wujud presentatif dari wilayah Timur Indonesia. Toh itu pun tak membuat dirinya bergeming. Apalagi saat sekarang ini, dimana krisis ekonomi meningkat tajam akibat virus Corona. Issue reshuffle kabinet Jokowi-Amin pun beredar luas. Nama Rachmat Gobel pun digoreng, namun sikap pendiriannya tetap kokoh.
Niat dan rencana ini sah-sah saja. Dalam dunia politik apa yang tidak bisa bung? Apalagi Rachmat Gobel dipercayakan oleh Partai Nasdem sebagai koordinator di wilayah Sulawesi. Tentu ini merupakan garansi politik bagi Rachmat Gobel pada masa mendatang.
Semua pandangan dan rancangan politik yang diarahkan untuk Rachmat Gobel mental seketika saat Pengurus Pusat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) mendengar secara langsung apa yang menjadi pilihan masa depan Rachmat Gobel. Saat itu, usia organisasi Perusahan Pers JMSI belum genap 24 jam saat kami dipilih dan ditetapkan melalui Munas I JMSI, 29 Juni 2020. Ini merupakan kehormatan besar bagi JMSI ketika Wakil Ketua DPR RI menerima Ketua Umum JMSI, Tegus Santosa, didampingi Waketum, Rahiman Dani, Saya selaku Sekjen dan Bendahara JMSI Pusat, Zaki Mubarok. Tercatat, ini merupakan kunjungan kami yang pertama kepada pejabat tinggi Negara di DPR RI.
Dari ungkapan Rachmat Gobel saat itu, dirinya tidak akan tergiur dengan semua tawaran itu. Baginya, jabatan sebagai Wakil Ketua DPR RI sudah lebih dari cukup. Apalagi jabatan ini merupakan amanah dari rakyat Gorontalo yang memilihnya sehingga memperoleh suara terbanyak ke Senayan.
Sambil menunjukan telunjuk keatas, Rachmat Gobel mengatakan jika semua yang diperoleh saat ini merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepadanya. Dirinya akan mendedikasikan semua ini untuk rakyat Gorontalo yang ia cintai. Bahkan kursi empuk yang digunakan setiap hari diakuinya adalah milik rakyat. Saat sesi foto dilangsungkan, Rachmat Gobel malah mempersilahkan kami untuk duduk di kursi itu sementara dia berdiri mengabdikan momentum yang berharga itu.
Kini jelas sudah apa yang ada dalam rancangan Rachmat Gobel. Namun, tetap waspada karena roda politik terus berputar dan bergeser dalam hitungan waktu yang tak terduga.##
Komentar