Laporan : Danang Laksono
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO (KP)- Baru-baru ini sempat viral penutupan secara paksa Homestay Harry & Mimin yang bahkan menjadi persoalan dunia yang dinilai mencoreng wajah pariwisata Gorontalo.
Pasalnya dengan kondisi yang dibilang sederhana dengan kapasitas 4 kamar, Homestay ini mendapat tanggapan negatif dengan usaha penutupan paksa oleh Pemerintah atas desakan sekelompok orang yang kurang sadar wisata.
Pada 15 Agustus kemarin Harry & Mimin Homestay telah mendapat izin kelayakan dari Dinas Pariwisata Kota Gorontalo, yang berisi pernyataan bahwa “Memberikan rekomendasi untuk pengurusan surat izin kepariwisataan”. Namun hingga awal September, surat izin kepariwisataan tidak kunjung dikeluarkan oleh DPMPTSP.
Terkait hal tersebut, Koalisi Pemerhati Periwisata mengadakan Konferensi Pers Minggu, (09/09/2018) di lokasi Homestay Harry & Mimin, Kelurahan Siendeng, Kecamatan Kota Selatan. Mereka berpendapat bahwa alasan yang dilontarkan masyarakat di nilai nyeleneh dan tak masuk akal, diantaranya menggangu masyarakat sekitar dan maksiat.
Lebih anehnya lagi, oknum terkait menggalang tanda tangan warga sebanyak 102 orang sebagai bukti penolakan namun atas dasar intimidasi dan bahkan sebagiannya adalah anak – anak berusia dibawah 12 tahun.
“Seharusnya kalaupun marah atau terganggu adalah orang-orang yang dekat, ini malah orang-orang yang jauh yang menolak, kan aneh, kita disini tetangga sekitar tidak ada yang terganggu, justru senang karena mereka mendapat uang tambahan dari sewa kendaraan, jasa antar jemput, belajar bahasa Inggris gratis, kan kita juga dapat untung,” ujar Iskandar tetangga dekat Harry yang juga .
“Saya menjadi saksi atas jatuh bangunnya usaha Harry & Mimin, kita awalnya tidak menarik biaya hanya saja lama kelamaan karena etitudenya kami mereka mulai menyumbang,” ungkap Ririn Milyana selaku Koordinator Koalisi Pemerhati Pariwisata Gorontalo dan juga anggota CouchSurfing Gorontalo.
“Kita kan sudah usut, kalaupun tetap mendapat tanggapan penolakan, kita akan tuntut secara hukum lebih tinggi terkait hak kita,” tegas Ririn Milyana saat konferensi pers.
“Semoga pariwisata Gorontalo semakin menggaung, semakin mendunia”#(KP)
Komentar