Laporan : Ardiansyah/ Najid
Editor : Mahmud Marhaba/ Syahrir Soleman
Tiba-tiba keterangannya terhenti sesaat. Airmatanya pun menetes tak terbendung ketika sejumlah wartawan mempertanyakan motivasi bantuan yang diberikannya kepada seorang janda tua, Maimun Rahman (69) yang ditolak untuk tinggal bersama saudara-saudaranya.
“Ini lahir dari hati dan ketulusan saya untuk ibu ini. Dia sudah tua dan tertolak oleh saudara-saudaranya,” ungkap perwira Polisi Iptu Harisno Pakaja, SE, yang sehari-harinya adalah Kapolsek Tibawa Polres Gorontalo.
Dalam kesehariannya, Kapolsek yang pernah menjadi anggota Densus 88 itu, begitu dekat dengan masyarakat dan giat melakukan komunikasi dengan aparat desa.
Kedekatan itulah membuat dirinya dihubungi Kepala Desa Isimu Raya, Sukrin Jafar Mohune. Dari sinilah Kapolsek Harisno Pakaja mengenal janda tua Maimun Rahman.
Wanita bersaudara tujuh ini ditemui Kapolsek dalam kondisi sakit. Dirinya keluar dari rumah jompo karena tak tahan dengan kondisi di tempat itu. Ingin menikmati rasanya berkumpul dengan saudara-saudaranya, Maimun malah mendapat penolakan dari mereka yang nota bene adalah adik kandungnya sendiri.
Kondisi ini membuat hati sang Kapolsek Harisno Pakaja tergerak untuk memfasilitasi Maimun dengan saudara-saudaranya. Namun usaha itu gagal. Jawaban yang menyakitkan didapatinya dari adik kandung Maimun.
R
encana membantu untuk kelangsungan hidup Maimun, Kapolsek yang baru bertugas 5 bulan tersebut mendapat angin segar dari Kades Isimu Raya, Sukrin Mohune. Sang Kades yang menjalani tugasnya masuk dalam periode kedua ini, rela menghibahkan tanahnya yang berada di belakang rumah pribadi sang Kades.
Niat hati yang tulus dari kedua pemimpin ini menyepakati untuk membangun rumah kecil sebagai tempat istrahat Maimun Rahman.
Sejak tanggal 10 Januari 2018, rumah layak huni tersebut mulai dibangun dengan menggunakan sumber dana dari kantung pribadi sang Kapolsek Tibawa.
Rumah kecil dengan perlengkapan yang lumayan komplit seperti tempat tidur, perlengkapan dapur, TV LED, kipas angin, kelistrikan maupun aliran air bersih, hingga Kamis (25/01/2018) kemarin pembangunannya sudah rampung dan siap ditempati.
Maimun sangat senang dengan bantuan yang diperolehnya dari sang Kapolsek. Tak ada yang bisa dibalas untuk semua kebaikan ini, namun dirinya berdoa agar Kapolsek dan Kades mendapat berkah dan dimudahkan dalam tugas serta dibukakan pintu barokah kepada keduanya.
Rahmad Mamonto, aktivis dari Isimu ini berharap bahwa pihak pemerintah kabupaten agar memperhatikan Maimun Rahman dalam kelanjutan hidupnya pada masa mendatang. Bagaimanapun menurut Rahmad Mamonto, pemerintahlah yang bertanggungjawab atas warganya, apalagi janda tua itu sudah dicampakkan oleh saudara-saudaranya.
Perilaku dan kepedulian Kapolsek Tibawa, Harsono Pakaja kiranya akan menjadi sebuah pelajaran dan contoh yang bisa tertular kepada polisi-polisi lainnya di Gorontalo dan Indonesia pada umumnya. (KP)
Komentar